Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro meminta kepada presiden terpilih, Joko Widodo untuk membuktikan janjinya saat kampanye dengan menyatakan akan memberlakukan koalisi tanpa syarat dan tak melakukan praktik transaksional politik.
Menurut Siti, dengan komposisi kabinet yang disebutkan Jokowi, 16 kursi menteri untuk partai politik, tidak menggambarkan seperti yang ia janjikan. (Baca: Yang Namanya Bagi-bagi Kursi, Belum Berangkat Sudah Diberikan)
"Jadi koalisi tanpa syarat dan tidak transaksional ini mana ? Tolong ditunjukkan," ujar Siti, saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Siti mengatakan, Jokowi sudah terlanjur menjanjikan hal-hal yang sangat membanggakan dan memberikan harapan besar bagi masyarakat. Jika Jokowi sampai melupakan janji-janjinya, kata Siti, legitimasi rakyat kepada Jokowi akan berkurang. Rakyat akan menilai apa yang diucapkan Jokowi ternyata tidak sesuai dengan apa yang akan dia implementasikan.
"Jangan lupa, Pak Jokowi mempertaruhkan dirinya sendiri," kata Siti.
Saat ini, lanjut Siti, yang harus dilakukan Jokowi adalah memastikan kandidat calon menteri yang akan masuk dalam kabinetnya adalah orang-orang yang tepat dan kompeten di bidangnya. Jokowi harus memastikan kepada masyarakat bahwa pilihan menterinya sesuai dengan harapan rakyat.
"Orang yang harus didudukkan harus betul-betul bukan orang yang kontroversial," kata Siti.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, 16 kementerian dalam pemerintahannya akan diisi figur profesional dari partai politik, sementara 18 kementerian lain diduduki figur menteri dari kalangan profesional murni. Kementerian yang akan dipimpin profesional murni antara lain Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Energi dan SUmber Daya Mineral, dan Kementerian Pertanian. (Fathur Rochman)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News