Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga Maret 2025 masih mencatatkan pertumbuhan.
Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan realisasi penerimaan kepabenan dan cukai hingga Maret 2025 mencapai Rp 77,5 triliun atau tumbuh 9,6% dibandingkan tahun lalu.
Dalam paparannya, realisasi bea keluar mencapai Rp 8,8 triliun atau tumbuh 110,6%. Kenaikan ini dipengaruhi oleh penerimaan bea keluar produk sawit sebesar Rp 7,9 triliun dan realisasi bea keluar konsentrat tembaga sebesar Rp 807,7 miliar sejalan dengan terbitnya kebijakan ekspor.
Kemudian, bea masuk tercatat Rp 11,3 triliun atau turun 5,8%. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan bea masuk dari komoditas utama seperti beras, gula, dan kendaraan bermotor, serta peningkatann utilisasi FTA.
Baca Juga: Produksi Rokok Turun 4,2% Hingga Maret 2025, Bea Cukai Beberkan Alasannya!
"Penerimaan bea masuk turun 5,8% alasannya si positif. Karena apa? karena kita tidak lagi melakukan impor beras," ujar Anggito dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (30/4).
Sementara itu, penerimaan cukai baru menyentuh Rp 57,4 triliun atau tumbuh 5,3% yang dipengaruhi oleh realisasi cukai hasil tembakau (CHT) yang hanya Rp 55,7 triliun atau meningkat 5,6%.
Kenaikan penerimaan CHT ini dipengaruhi oleh pelunasan maju Rp 4,6 triliun, meskipun produksi November 2024 hingga Januari 2025 sebagai basis penerimaan turun 4,5%.
Baca Juga: Soal Wacana Cukai untuk Batubara, APBI dan IMA Buka Suara
Selanjutnya: Bill Gates Sebut AI Akan Gantikan Banyak Pekerjaan Kecuali Profesi di Bidang Ini
Menarik Dibaca: G-Shock Indonesia Libatkan Rizky Ridho dalam Kampanye
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News