Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Pemerintah masih terus mencari opsi terbaik untuk Pelabuhan Patimban. Pelabuhan yang menjadi salah satu Proyek Stategis Nasional ini direncanakan akan melibatkan pihak swasta untuk menjadi operator pelabuhan itu.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pihaknya bersama jajaran Kementerian/Lembaga terkait akan menyelesaikan kajian Patimban pada pekan ini. Dia menyatakan, saat rapat bersama Menteri Perhubungan beberapa hari yang lalu, sudah diselesaikan keputusan persentase operator di Pelabuhan Patimban.
Dia menyatakan, sesuai dengan perjanjian, persentase operator Jepang akan sebanyak 49% dan 51% Indonesia. Dalam persentase 51% untuk Indonesia ini, dia bilang ada kemungkinan untuk ditawarkan ke pihak swasta lokal.
"Kemaren sore (12/9) Pak Presiden (Jokowi) memutuskan itu 51% akan diberi ke swasta yang bagus," kata Luhut di Kompleks DPR RI, Rabu (13/9).
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Keuangan masih menunggu kepastian jadwal negosiasi loan agreement dengan pemerintah Jepang. Saat ini Kementerian Keuangan menunggu draft balasan dari Pemerintah Jepang.
Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu), Scenaider Siahaan menyatakan draft pengajuan loan agreement dari Kemkeu telah dikirimkan resmi ke pemerintah Jepang pada pertengahan Agustus 2017.
Dia menyatakan draft loan agreement yang telah diserahkan, salah satunya berisi negosisasi exchange of notes yang diberikan pemerintah Jepang sebelumnya. Kata Scenaider, loan agreement yang diajukan berupa soft loan dengan tenor sindikasinya selama 40 tahun.
Menurutnya, Jepang saat ini tengah menyiapkan draft loan agreement balasan. Namun dia belum bisa memastikan, kapan draft loan agreement balasan itu akan selesai. "Kami masih menunggu draft loan agreement versi mereka (Jepang)," kata Scenaider kepada KONTAN, Kamis (7/9).
Ramadhani Prihatini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News