Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 mencapai 5,3%. Target tersebut telah mempertimbangkan tantangan perekonomian yang masih berlangsung seperti perang dagang.
Namun, Sri Mulyani menilai, pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi secara global akan lebih baik dari tahun ini. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 diharapkan dekati 5,3% sebuah tantangan bagi kita," ujar Sri Mulyani saat penyerahan DIPA dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa, Kamis (14/11).
Baca Juga: Trump minta suku bunga negatif, Ketua The Fed: Tak sesuai untuk ekonomi AS
Guna mencapai hal itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus menjadi hal yang vital. Oleh karena itu, harus dimanfaatkan dengan baik dan bertanggung jawab.
APBN diharapkan bisa menjadi pendongkrak bagi pertumbuhan ekonomi. Maka program priortas yang masuk dalam pendanaan APBN harus digenjot realisasinya. "Prioritas pembangunan diarahkan untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing," terang Sri Mulyani.
Terdapat sejumlah program yang disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. Antara lain Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Pra Kerja, Kartu Sembako, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Program Keluagra Harapan (PKH) dan subsidi untuk mencapai tujuan peningkatan SDM dan perlindungan sosial.
Baca Juga: Data ekonomi China semakin memburuk, bursa saham Asia jatuh
Selain itu, ada pula sejumlah program yang disiapkan untuk mencapai tujuan pemerataan pembangunan ke daerah. Antara lain ada Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Insentif Daerah (DID), Dana Infrastruktur, dan Dana Desa.
Beedasarkan paparan Sri Mulyani, tingkat kemiskinan tahun 2020 ditargetkan sekitar 8,5% hingga 9%. Sementara tingkat ketimpangan tahun 2020 ditargetkan berkisar 0,375% hingga 0,38%.
Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi Jepang merosot tajam akibat perang dagang AS-China
Tingkat pengangguran juga akan dijaga di bawah 5% pada tahun 2020. Sri Mulyani menargetkan tingkat pengangguran tahun 2020 sekitar 4,8% hingga 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News