kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   13.000   0,84%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Pemerintah Targetkan Bank Emas Beroperasi di Semester I-2025


Selasa, 10 Desember 2024 / 13:32 WIB
Pemerintah Targetkan Bank Emas Beroperasi di Semester I-2025
ILUSTRASI. Indonesia menargetkan operasional Bullion Bank atau Bank Emas pada semester I-2025.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan Indonesia bisa mengoperasikan Bullion Bank atau Bank Emas pada semester I-2025.

Airlangga menyebut bahwa Indonesia sudah memiliki dasar hukum soal Bank Emas, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan atau UU P2SK.

"Bullion bank dari hukumnya UU-nya sudah kita masukan. Kita berharap tahun depan semester pertama bisa direalisasikan," ujar Airlangga kepada awak media di Jakarta, Selasa (10/12).

Airlangga juga menyebut bahwa tidak akan membentuk Dewan Emas Nasional saat Bank Emas beroperasi.

"Kita bicara bank, jangan bentuk dewan-dewan kebanyakan," katanya.

Baca Juga: Menabung di Bullion Bank, Nasabah Juga Bisa Dapat Bunga Emas

Sebelumnya, Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mengembangkan bullion bank, yakni sebuah inisiatif strategis untuk memanfaatkan emas sebagai aset bernilai tinggi.

Bullion bank ini akan memungkinkan stok emas yang selama ini hanya disimpan di gudang untuk dimasukkan ke dalam neraca keuangan, sehingga memberikan nilai ekonomi yang lebih besar.

"Dulu stok emas itu, kita hanya taruh di gudang. Dan kita hanya mencatat tonasenya saja, bukan nilainya. Bank-bank lain, termasuk di Singapura, banyak bank yang memasukkan emasnya ke dalam neraca mereka," ujar Airlangga dalam acara Indonesia SEZ Business Forum 2024 di Jakarta, Senin (9/12).

Ia menjelaskan bahwa selama ini industri perhiasan di Indonesia kerap mengolah emas melalui proses tolling di Surabaya, namun hasilnya dikirim kembali ke Singapura. Alhasil, Indonesia tidak mendapatkan nilai penuh dari emas yang diproduksi di dalam negeri.

Oleh karena itu, Airlangga mengusulkan kepada OJK agar minimal dua bank besar, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI), menjadi tuan rumah bullion bank di Indonesia.

"Saya mengusulkan kepada OJK, minimal BRI yang merupakan holding Pegadaian, dan juga Bank Sariah Indonesia, agar dapat menjadi tuan rumah sebagai bank emas batangan di Indonesia. Kita tahu bahwa emas merupakan bagian dari investasi safe haven di saat krisis," imbuhnya. 

Selanjutnya: Himsataki Usulkan Program Tata Kelola Pekerja Migran ke Kemenaker

Menarik Dibaca: 7 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Kista Ovarium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×