Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Plt.Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemkes) Maxi Rein Rondunuwu mengatakan, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo pada akhir September nanti diharapkan laju vaksinasi harian Covid-19 menyentuh angka 2,5 juta suntikan per hari.
Maka dari itu, Kementerian Kesehatan sudah membuat peta perhitungan target vaksinasi per daerah untuk mencapai 2,5 juta suntikan per hari di akhir September hingga awal Oktober mendatang.
"Kami coba hitung itu kalau capai 2,5 juta [per hari]. Kami sudah buat target per daerah itu kalau dilihat emang agak berat target harian yang disuntik di Jawa Barat. Di Jawa Barat itu untuk mencapai 60% dosis satu di Oktober dia harus menyuntikkan 455.000 sehari, sedangkan sementara kecepatan harian sekarang baru 260.000 suntikan," ungkap Maxi dalam RDP bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (23/9).
Selain Jawa Barat, provinsi lain yang dinilai akan mendapatkan target cukup berat untuk mencapai 60% cakupan vaksinasi nasional ialah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatra Utara. Guna mencapai target harian per daerah pihaknya akan melakukan kolaborasi bersama TNI dan Polri.
"Jawa Timur untuk capai 60% di akhir Oktober dia harus suntik 382.038, Jawa Tengah harus suntik 344.00, kemudian Sumatera Utara 133.000. Ini usaha yang keras terutama di daerah Jawa Barat Jawa Timur dan Jawa Tengah," imbuhnya.
Baca Juga: Indonesia bebas zona merah corona, tapi harus waspadai Covid-19 gelombang ketiga
Jika target harian suntikan per daerah tercapai maka, target rata-rata 60% cakupan vaksinasi dosis pertama secara nasional dapat tercapai di akhir Oktober mendatang. Dengan target tersebut Maxi juga sudah memperhitungkan dengan ketersediaan vaksin. Adapun langkah yang akan dilakukan untuk mencapai 2,5 juta suntikan perhari, pertama melibatkan TNI, Polri, BKKBN, PMI dan BIN dalam percepatan vaksinasi.
Kedua, memobilisasi sumber daya yang ada di rumah sakit vertikal, Poltekkes, KKP dan melakukan mobile vaksinasi ke masyarakat. Ketiga, mengadakan sentra vaksinasi melalui kerjasama dengan mitra lain seperti DPR, OJK, Perbankan, Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan dan Swasta.
"Kemudian kami juga menggerakkan Binwil di masing-masing provinsi dimana ada Binwil eselon 2 untuk menggerakkan percepatan vaksinasi," ujar Maxi.
Kemudian langkah strategis percepatan menuju 2,5 juta suntikan per hari adalah mengoptimalkan Fasilitas Kesehatan (Faskes) baik jumlah maupun untuk percepatan vaksinasi. Diantaranya cakupan vaksinasi di rumah sakit minimal 200 suntikan per hari terpenuhi, Puskesmas minimal 100 suntikan per hari, dan pengoptimalan klinik praktek bidan mandiri.
Selain itu ada juga penambahan pos pelayanan di Puskesmas, terutama di daerah jauh dan sulit terjangkau. Selanjutnya pemanfaatan tenaga dokter muda sebagai vaksinator di bawah supervisi dokter sebanyak 10.000 orang. Terakhir Maxi menyebut, pentingnya dukungan antar sektor dalam percepatan vaksinasi menuju 2,5 juta suntikan per hari.
"Untuk daerah sulit [dijangkau] kami akan kirim vaksin sebulan sekali biar mereka tidak setiap minggu ambil vaksin," paparnya.
Selanjutnya: Wapres AS Ajak Dunia Patungan untuk Mengantisipasi Ancaman Pandemi di Masa Depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News