kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Putuskan Bangun Rel Kereta di Jembatan Selat Sunda


Selasa, 16 Februari 2010 / 16:53 WIB
Pemerintah Putuskan Bangun Rel Kereta di Jembatan Selat Sunda


Reporter: Martina Prianti | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Pemerintah memutuskan akan membangun rel kereta di dalam Jembatan Selat Sunda (JSS). Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, rapat lintas departemen dalam tajuk Tim Nasional Pembangunan Selat Sunda memutuskan akan membangun jalan dan kereta api di JSS. "Jadi bukan hanya untuk jalan," ucap Hatta, Selasa (16/2).

Pemerintah juga menginginkan, lanjut dia, dibangun jaringan kabel dan serat optik yang selama ini masih berada di bawah laut. Soal hal itu, Hatta menjelaskan, masih akan dibahas oleh tim yang dipimpinnya itu.

Hatta menjelaskan, bukan hanya akan membahas soal sarana dan prasarana di sana tapi juga soal investor yang masuk. "Sampai saat ini belum ada satu pun investor yang sudah ditetapkan sebagai pemrakarsa," jelas Hatta.

Sebagaimana diketahui dalam keputusan presiden tentang jembatan selat sunda diatur mengenai pembentukan Tim Nasional Jembatan Selat Sunda. Dengan Tim diketuai Menko perekonomian, Wakil Ketua Menkopolhukam, Ketua Harian Menteri PU, dan wakilnya Menteri Perhubungan. Tim ini nanti diberi hak kewenangan untuk bentuk pokja. Seperti untuk menentukan skema pembiayaannya.

Untuk mematangkan pembangunan JSS, Hatta mengaku, bakal memangil Gubernur Banten dan Lampung untuk membahas rencana pembangunannya pada pekan ini. Rencananya, kata Hatta, pembicaraan dengan kedua gubernur itu bukan hanya masalah pada kajian teknis pembangunan tapi juga soal cost sosial ekonomi. "Sosial ekonomi juga harus dipikirkan," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×