kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pemerintah pantau ketersediaan beras setiap hari


Senin, 21 September 2015 / 17:07 WIB
Pemerintah pantau ketersediaan beras setiap hari


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Musim kemarau panjang yang melanda seluruh wilayah Indonesia dalam kurun waktu berapa bulan belakangan ini mulai membuat pemerintah khawatir. Terutama, terhadap ketersediaan beras.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, walaupun secara pasokan, jumlah stok beras di gudang Bulog pada September tahun ini mencapai 1,7 juta ton, atau sama dengan bulan yang sama tahun 2014 lalu, pemerintah mulai khawatir. Kekhawatiran ini, utamanya disebabkan oleh perkiraan pemerintah terhadap musim kemarau tahun 2015 ini yang kemungkinan besar akan lebih kuat dari tahun 1998 lalu.

"Harus diakui, el nino akan lebih kuat," katanya di Kantor Menko Perekonomian Senin (21/9).

Wakil Presiden, Jusuf Kalla sementara itu mengatakan, kalau kemarau panjang tidak berakhir, pemerintah tidak akan mengambil risiko. Untuk mengamankan pasokan beras, pemerintah akan mengimpor beras.

Amran mengatakan, walaupun membuka ruang impor, pemerintah saat ini belum memutuskan berapa besaran impor beras yang akan dilakukan.  "Impor masih dilihat kondisinya, karena pada tahun 1998 itu besar, yaitu 7,1 juta ton," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×