kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pemerintah optimistis ekonomi 2012 tumbuh 6,5%


Senin, 07 Januari 2013 / 08:30 WIB
Pemerintah optimistis ekonomi 2012 tumbuh 6,5%
ILUSTRASI. Dampak penggunaan pupuk kimia berlebihan.


Reporter: Herlina KD | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Kondisi ekonomi dunia yang memburuk pada tahun 2012 lalu membuat target pertumbuhan ekonomi nasional yang dipatok pemerintah sebesar 6,5% tidak tercapai. Kendati demikian, pemerintah tetap yakin, pertumbuhan ekonomi 2012 tidak meleset jauh dari target itu.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyebut, ekonomi Indonesia pada 2012 masih mampu tumbuh di level 6,3%. "Ini didukung oleh realisasi anggaran yang cukup besar di akhir tahun," ungkapnya, akhir pekan lalu.

Besarnya penyerapan anggaran itu sukses menggenjot pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2012. Agus memperkirakan, selama kuartal IV, ekonomi masih bisa tumbuh sekitar 6,1%-6,4%.

Tren pertumbuhan itu tidak jauh berbeda dari pertumbuhan pada kuartal-kuartal sebelumnya. Catatan saja, pada kuartal I, II, dan III tahun 2012, ekonomi Indonesia tumbuh masing-masing sebesar 6,3%, 6,4%, dan 6,17%. Jika benar pertumbuhan ekonomi di kuartal IV sekitar 6,1%-6,4%, Agus optimistis ekonomi Indonesia secara keseluruhan masih mampu tumbuh 6,3%.

Dengan kinerja ekonomi tersebut, Agus berharap, Indonesia bisa menjadi negara di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi terbaik kedua setelah China.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro juga berharap, ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2012 bisa tumbuh di kisaran 6,3%. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan di 2012 bisa mencapai 6,3%.

Menurut Bambang, ekonomi Indonesia tahun 2012 sebenarnya bisa tumbuh hingga 6,5% jika penyerapan belanja bisa diperbaiki. "Ekonomi 2012 harusnya bisa 6,5%, tapi meleset jadi 6,3%. Mungkin sebagian karena kita tidak bisa merealisasikan belanja, terutama belanja modal," katanya, akhir pekan lalu.

Ekonom Senior Bank Pembangunan Asia (ADB), Edimon Ginting, sebelumnya memprediksi sama. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2012 berpotensi terkoreksi menjadi 6,3%.

Koreksi itu dipicu krisis ekonomi yang melanda beberapa negara di kawasan Benua Eropa. "Dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi di China dan India sebagai imbas krisis Eropa juga sudah merembet ke dalam negeri," kata Edimon.

Sementara, pada 2013, Edimon memperkirakan, ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi, yakni di level 6,6%.
Dalam hitung-hitungan ADB sendiri, ekonomi China pada tahun 2012 hanya akan tumbuh di kisaran 7,7%. Angka itu turun ketimbang tahun 2011 yang sebesar 9,3%. Sedangkan ekonomi India tahun 2012 diperkirakan tumbuh 5,6%, turun dari 2011 yang 6,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×