Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Odo R.M. Manuhutu mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyiapkan protokol kesehatan untuk sektor pariwisata. Adanya protokol kesehatan akan memudahkan kementerian/lembaga terkait untuk menjalankannya.
“Saat ini drafnya sedang di Kementerian Kesehatan untuk dalam waktu dekat dikeluarkan peraturan menteri kesehatan mengenai protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Odo dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/6).
Odo mengatakan, pariwisata berpotensi menurun akibat pandemi covid-19. Sebab itu, pihaknya bersama lintas kementerian/lembaga terkait berupaya akan mendorong sektor pariwisata dengan memperhatikan protokol kesehatan. Meski begitu, pembukaan sektor pariwisata masih harus berdasarkan penanganan daerah dalam menangani covid-19.
Baca Juga: Ini ketentuan kapasitas angkutan umum darat berdasarkan zonasi
Odo mencontohkan, saat ini pemerintah pusat tengah menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi Bali terkait pembukaan kembali pariwisata. Protokol kesehatan masih disiapkan untuk pembukaan ini.
“Intinya sebetulnya bukan untuk membuka turis domestik dan turis internasional, tapi adalah kita harus membangun dulu rasa percaya, bahwa tempat yang dikunjungi aman dan memperhatikan semua aspek protokol kesehatan,” terang dia.
Pemerintah akan melakukan beberapa upaya. Pertama, membuat integrated tourism master plan dimana pembangunan destinasi bersifat terencana, terstruktur dan akan memberikan dampak ekonomi. Kedua, pariwisata dengan memperhatikan pelestarian lingkungan. Ketiga, keterlibatan masyarakat dalam pariwisata.
Baca Juga: Begini aturan new normal di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional
Tidak hanya itu, pemerintah mendorong agar daerah bersama asosiasi terkait dapat membuat kegiatan pariwisata yang bersifat promosi tentunya dengan memperhatikan aspek protokol kesehatan. Tujuannya agar roda perekonomian kembali berputar sambil tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Selain itu, untuk membangun kepercayaan bahwa di masing-masing destinasi wisata sudah cukup aman bagi masyarakat beraktivitas. “Menciptakan rasa percaya kepada wisatawan bahwa tempat yang dikunjungi telah menerapkan protokol kesehatan,” ucap dia.
Odo mengatakan, jumlah wisatawan di Indonesia sebagian besar dari wisatawan domestik sekitar 55% dan wisatawan mancanegara sekitar 45%. ”Perlu ada upaya meningkatkan kontribusi wisatawan domestik dari sekitar 55% menjadi sekitar 70%. Kedua, kita perlu mendorong quality tourism. Artinya destinasi, SDM, atraksinya juga bagus,” tutur Odo.