Reporter: Herlina KD, Havid Vebri | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Musim hujan yang masih melanda sebagian besar wilayah Indonesia memicu kenaikan harga beberapa komoditas pokok. Pemerintah mencatat, sepanjang Januari - Februari 2013, harga beberapa kebutuhan pokok, seperti bawang putih, cabai rawit, dan bawang merah merangkak naik di atas 5%.
Kendati harga naik, pemerintah menjamin, pasokan bahan pangan secara keseluruhan tetap aman. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, bilang kenaikan harga bahan kebutuhan pokok ini bersifat musiman. Namun, "Secara keseluruhan pasokan cukup," ujarnya, Senin (25/2).
Menurut Hatta, tidak semua harga komoditas bahan pokok naik. Harga komoditas lain, seperti tepung terigu dan daging ayam ras justru turun dibanding harga rata-rata di bulan-bulan sebelumnya.
Sementara itu, harga beras juga cukup stabil meski sekarang masih masa paceklik. Menurut Hatta, harga beras yang stabil ini menunjukkan bahwa pasokan beras masih mencukupi.
Hatta menggambarkan, pasokan beras di pasar induk Cipinang rata-rata di atas 2.000 ton per hari. Salah satu pendorongnya, pada 2012 lalu, Bulog berhasil menyerap beras petani hingga 3,5 juta ton. Alhasil, sampai akhir 2012, stok cadangan beras Bulog mencapai 2,2 juta ton.
Angka ini merupakan yang tertinggi selama beberapa tahun terakhir. "Hal ini yang membuat harga beras tetap stabil meski saat paceklik," tandasnya.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menambahkan, harga beberapa komoditas pangan yang tinggi dalam dua bulan terakhir ini lebih disebabkan oleh musim penghujan.
Khusus bawang putih, misalnya, kenaikan harga dipicu oleh permintaan tinggi di tengah pasokan yang terbatas. Padahal, selama ini, pasokan bawang putih masih didatangkan dari luar negeri.
Selain bawang putih, komoditas impor lain yang juga terancam harganya naik adalah kacang kedelai. Pada Maret nanti, harga kedelai internasional diproyeksikan melonjak akibat musim kering yang melanda negara-negara di Amerika Latin, produsen kedelai terbesar dunia.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga ini, pemerintah menyiapkan Peraturan Presiden soal harga patokan pembelian (HPP) untuk kedelai. Pemerintah juga melakukan upaya stabilisasi harga daging sapi.
Hatta bilang, ada beberapa langkah stabilisasi harga daging sapi, seperti mempercepat pasokan daging dari perusahaan feedloter atau perusahaan penggemukan sapi ke pasar. Perusahaan feedloter juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daging di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Selain itu, pemerintah juga akan memonitor jumlah sapi lokal dan sapi impor yang dipotong di seluruh rumah potong hewan (RPH) di Indonesia. Sehingga, "Kita bisa melihat pasokan dan permintaan secara online," ujar Hatta.
Pasokan dan permintaan daging juga akan disesuaikan dengan hasil sensus sapi nasional. Selain itu, pemerintah juga berencana menerapkan mekanisme lelang terbuka untuk pengadaan sapi impor agar impor sapi lebih transparan dan bisa menjamin harga lebih murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News