Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, Darmin menilai, kinerja impor yang tertekan sejak awal tahun mulai menunjukkan peningkatan. Hal ini menurutnya menjadi indikasi yang positif bagi geliat perindustrian dalam negeri.
“Impor itu indikator dari penggunaan bahan baku dan barang modal karena 90% impor kita itu bahan baku dan barang modal,” ujar dia.
Baca Juga: Diprediksi Kembali Menguat, IHSG Dikelilingi Sentimen Positif
Harapannya, geliat industri yang lebih kencang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di sisa tahun ini. Meski di bawah target awal pemerintah, Darmin percaya diri pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tetap berada di kisaran 5%-5,1% di akhir 2019.
Sementara, untuk kuartal ketiga, Darmin memperkirakan pertumbuhan ekonomi di 5%. Laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih menjadi pendukung utama.
“Kalau 5% itu pastilah (kuartal III). Kita kan lebih banyak bergantung pada demand di dalam negeri daripada ekspor. Jadi jangan dicampur aduk, dunia memang sedang payah tapi jangan dianggap kita juga payah,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News