Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana mengurangi penerbitan utang tahun ini sebesar Rp Rp 289,9 triliun, atau menurun 41,6% dari target yang sebesar Rp 696,3 triliun.
“Pembiayaan utang menurun 41,6% atau berkurang Rp 289,9 triliun dari target,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam postingan akun instagramnya @smindrawati, Selasa (4/7).
Adapun berkurangnya penerbitan ini sejalan dengan defisit Anggran Pendapatan dan Belanja (APBN) tahun ini yang diperkirakan lebih rendah dari proyeksi awal yakni sebesar 2,84% terhadap PDB.
Baca Juga: Isu Soal Utang Indonesia ke IMF Muncul Lagi, Sri Mulyani Heran
Sebelumnya, pemerintah menargetkan defisit APBN tahun ini sebesar Rp 486,4 triliun atau 2,28% dari PDB.
Untuk diketahui, pengurangan penerbitan ini bukan kali pertama dilakukan. Pemerintah juga berhasil mengurangi penerbitan utang sebesar Rp 255,2 triliun sepanjang 2022.
Selain itu, realisasi pembiayaan utang pemerintah sepanjang 2022 tersebut mencapai Rp 688,5 triliun, atau turun 20,9% dibandingkan dengan realisasi pada 2021.
Realisasi penerbitan utang tahun lalu juga lebih rendah dari rencana awal dalam Perpres No. 98/2022 yang ditetapkan sebesar Rp 943,7 triliun.
“Ini artinya defisit kita jauh lebih kecil sehingga kita tidak perlu menerbitkan surat utang sebesar yang tadinya direncanakan di awal, yang mana di Perpres disebutkan Rp 943,7 triliun dan realisasinya di Rp 688,5 triliun atau 73%,” katanya Sri Mulyani waktu itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News