kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Pemerintah Kurangi Penerbitan Utang Hampir Rp 300 Triliun Tahun Ini


Rabu, 05 Juli 2023 / 10:21 WIB
Pemerintah Kurangi Penerbitan Utang Hampir Rp 300 Triliun Tahun Ini
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata (kiri) memberikan paparan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana mengurangi penerbitan utang tahun ini sebesar Rp Rp 289,9 triliun, atau menurun 41,6% dari target yang sebesar Rp 696,3 triliun.

“Pembiayaan utang menurun 41,6% atau berkurang Rp 289,9 triliun dari target,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam postingan akun instagramnya @smindrawati, Selasa (4/7).

Adapun berkurangnya penerbitan ini sejalan dengan defisit Anggran Pendapatan dan Belanja (APBN) tahun ini yang diperkirakan lebih rendah dari proyeksi awal yakni sebesar 2,84% terhadap PDB.

Baca Juga: Isu Soal Utang Indonesia ke IMF Muncul Lagi, Sri Mulyani Heran

Sebelumnya, pemerintah menargetkan defisit APBN tahun ini sebesar Rp 486,4 triliun atau 2,28% dari PDB.

Untuk diketahui, pengurangan penerbitan ini bukan kali pertama dilakukan. Pemerintah juga berhasil mengurangi penerbitan utang sebesar Rp 255,2 triliun sepanjang 2022.

Selain itu, realisasi pembiayaan utang pemerintah sepanjang 2022 tersebut mencapai Rp 688,5 triliun, atau turun 20,9% dibandingkan dengan realisasi pada 2021.

Realisasi penerbitan utang tahun lalu juga lebih rendah dari rencana awal dalam Perpres No. 98/2022 yang ditetapkan sebesar Rp 943,7 triliun.

“Ini artinya defisit kita jauh lebih kecil sehingga kita tidak perlu menerbitkan surat utang sebesar yang tadinya direncanakan di awal, yang mana di Perpres disebutkan Rp 943,7 triliun dan realisasinya di Rp 688,5 triliun atau 73%,” katanya Sri Mulyani waktu itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×