Reporter: Yohan Rubiyantoro |
JAKARTA. Ini peluang bagi pelaku UMKM. Kementerian Kordinator Perekonomian melalui Pusat Inovasi UMKM akan menggelontorkan dana sebesar Rp 22 miliar tahun ini. Dana ini akan digunakan untuk membiayai Lembaga Intermediasi UMKM yang akan didirikan di berbagai daerah, khususnya daerah sentra UMKM. Setiap lembaga intermediasi akan diberikan dana 1 paket sebesar Rp 350 juta sampai dengan Rp 400 juta.
"Dana sebesar ini cukup untuk membantu 10 sampai 15 UMKM," ucap Ketua Pelaksana Harian Pusat Inovasi UMKM, Utama Padmadinata saat berbincang-bincang dengan KONTAN di sela-sela diskusi Pengembangan UMKM, Rabu (5/1).
Utama, yang juga Deputi Kepala BPPT mengatakan, dana ini bukanlah dana bergulir untuk membantu pembiayaan UMKM; melainkan untuk meningkatkan inovasi produk dan pengembangan sumber daya manusia.
Dana ini bisa digunakan untuk mengadakan pelatihan yang mampu meningkatkan keterampilan para pelaku usaha kecil menengah. Selain itu dana ini juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan eksperimen guna meningkatkan kualitas dan mutu produk. Tak hanya itu, dengan dana ini, seluruh lembaga intermediasi diminta untuk membuat website guna memudahkan pemasaran produk UMKM di wilayah tersebut.
Lembaga Intermediasi UMKM ini merupakan pilot project Pusat Inovasi UMKM yang akan digarap mulai tahun ini. Utama menguraikan, sudah ada sejumlah daerah yang dilirik untuk menjadi pilot project lembaga ini, yakni Bandung, Garut, Jawa Tengah, dan Bogor.
Utama menjelaskan, saat ini Pusat Inovasi UMKM sedang menggodok siapa saja pihak yang akan mengelola lembaga intermediasi UMKM ini. Ia berharap Lembaga intermediasi dapat merangkul perguruan tinggi setempat untuk menyediakan tenaga ahli yang dapat mengembangkan inovasi dan teknologi produk UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News