kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemerintah konservatif melihat rupiah


Kamis, 13 April 2017 / 08:05 WIB
Pemerintah konservatif melihat rupiah


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah konservatif melihat ekonomi tahun depan. Sejumlah asumsi makro ekonomi yang akan diusulkan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2018 menunjukkan sikap konservatif tersebut.

Salah satunya terlihat dari asumsi kurs rupiah 2018 yang diperkirakan di kisaran Rp 13.600-Rp 13.900 per US$. Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, perkiraan lemahnya nilai tukar rupiah tahun depan memperhatikan kelanjutan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS. "Kami dalam posisi konservatif," katanya, Rabu (12/4).

Dengan kisaran kurs rupiah Rp 13.600-Rp 13.900 per US$, pemerintah memprediksi rata-rata kurs rupiah sepanjang 2018 sebesar Rp 13.700 per dollar AS. Proyeksi ini melemah 3% dibandingkan asumsi APBN 2017 yang sebesar Rp 13.300 per dollar AS.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, angka itu bukan target pemerintah. Angka itu memperhatikan proyeksi kurs rupiah tahun depan, berdasarkan ekspektasi inflasi Indonesia dibandingkan inflasi AS. "Pematokan angka ini hanya salah satu mekanisme kami untuk mulai menghitung kemungkinan perhitungan APBN 2018," katanya.

Dalam RAPBN 2018, pemerintah rencananya akan memasukkan asumsi inflasi nasional di kisaran 2,5%-4,5%. Sementara inflasi AS tahun depan sebagaimana diperkirakan G-20 mencapai 2,3%. Sedang tahun ini pemerintah memperkirakan inflasi Indonesia meningkat menjadi 4,5% dari asumsi APBN 2017 sebesar 4%. Kenaikan inflasi sejalan kenaikan tarif listrik.

Ekonom Maybank Indonesia Juniman bilang, asumsi nilai tukar rupiah pemerintah terlalu pesimistis. Menurutnya, kurs rupiah tahun depan berpotensi melemah, tetapi tidak selemah diperkirakan pemerintah. "Tahun ini saja, ekspektasi awal dollar menguat terus-menerus, tetapi ternyata mayoritas mata uang Asia saat ini menguat terhadap dollar AS," katanya.

Pelemahan rupiah juga tidak akan sedalam diperkirakan pemerintah jika Indonesia mendapatkan peringkat layak investasi (investment grade) dari Standard and Poor's (S&P). Itu membuat arus modal asing tetap masuk ke Indonesia. Dia memperkirakan kurs rupiah 2018 berada di kisaran Rp 13.400-Rp 13.600 per dollar AS dengan rata-rata Rp 13.500 per dollar AS. Sementara tahun ini rupiah berada di kisaran Rp 13.300-Rp 13.500 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×