kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Indonesia Berencana Investasi di AS, Wamen Investasi: Bisa di Bidang Migas atau IT


Senin, 14 April 2025 / 13:42 WIB
Indonesia Berencana Investasi di AS, Wamen Investasi: Bisa di Bidang Migas atau IT
ILUSTRASI. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Totodua Pasaribu. Pemerintah Indonesia berencana berinvestasi di Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu bentuk negosiasi pengenaan tarif resiprokal.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia berencana berinvestasi di Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu bentuk negosiasi dari Indonesia terkait dampak tarif resiprokal yang diberikan Presiden AS Donald Trump sebesar 32%.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu belum bisa memastikan industri apa yang akan disuntik investasi dari Indonesia ke AS. Akan tetapi menurutnya, salah satu komoditas yang paling strategis adalah minyak dan gas (migas).

“Salah satu yang strategis kan minyak dan gas. Kalau, buka perusahaan atau kita lihat line up bisnisnya, kan sebenarnya beberapa investasi kita yang di luar (negeri) sudah pernah terjadi. Salah satunya itu industri minyak dan gas melalui anak perusahaan Pertamina,” tutur Todotua kepada awak media, Senin (14/4).

Baca Juga: Negosiasi dengan Trump, Airlangga: Akan Ada Perusahaan Indonesia Investasi di AS

Meski demikian, ia mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah anak perusahaan Pertamina yang akan berinvestasi di sektor migas AS.

Selain itu, industri teknologi informasi atau information technology (IT) di AS juga dinilai memungkinkan dilakukan investasi dari Indonesia. Menurutnya, apabila Indonesia berinvestasi IT di AS, bisa juga mengembangkan research and development (R&D) kita ke depan.

Ia juga menilai, berinvestasi IT di AS akan mendapatkan timbal balik yang menarik lantaran Indonesia bisa belajar teknologi canggih di AS.

Baca Juga: Prabowo Sebut Qatar Komitmen Investasi US$ 2 Miliar untuk Danantara

Lebih lanjut, Todotua mengungkapkan, investasi yang akan dilakukan nantinya akan menggunakan strategi BUMN. Artinya, ada kemungkinan BPI Danantara akan berperan dalam investasi ini.

“Artinya, dengan adanya Danantara kan sebenarnya strategis, baik kita berinvestasi dalam negeri maupun di luar negeri. Bisa jauh lebih fleksibel daripada sebelum Danantara. Kalau kita lihat portofolionya, beberapa BUMN kita memang sudah pernah berinvestasi di luar,” ungkapnya.

Selanjutnya: Ini 10 Jurusan Kuliah Paling Sulit Dijalani, Berani Coba?

Menarik Dibaca: Tangerang Hujan Hingga Sore, Simak Prakiraan Cuaca Besok (15/3) di Banten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×