Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - TASIKMALAYA. Pemerintah berjanji untuk terus meningkatkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dari tahun lalu porsinya sebesar 60% menjadi 80% pada tahun ini. Pertumbuhan porsi KUR ini terus meningkat dari tahun ke tahun.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, untuk KUR memang saat ini penyaluran di sektor produksi terus digenjot. "Jumlah tersebut terus naik dari 2017 sebesar 40% dan 2018 menjadi 60% dan nanti akan terus kita tingkatkan menjadi 80%," jelasnya di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Jawa Barat,Rabu (27/2).
Adapun sektor produksi itu secara khusus, alokasinya akan diarahkan ke sektor pertanian, perburuan, kehutanan, kelautan, perikanan, industri pengolahan, konstruksi, dan jasa produksi.
Darmin mengatakan, target 80% itu juga akan melibatkan para perbankan. "60% saja sudah banyak bank yang mengeluh karena sudah tidak bisa mencari debitur," kata dia.
Adapun skema KUR khusus tersebut adalah KUR yang diberikan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola secara bersama dalam bentuk kelompok dengan off-taker perusahaan besar.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka mempercepat pemerataan ekonomi, pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan. Pemerataan Ekonomi (KPE) yang mencakup tiga pilar, yaitu lahan, kesempatan, dan kapasitas SDM.
Salah satu pilar kesempatan pada KPE adalah pemberian kesempatan kepada UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan. Sekadar tahu saja, kinerja KUR terus meningkat sejak Agustus 2015 - 31 Desember 2018.
Untuk KUR ketahanan pangan di sektor pertanian dan peternakan berkontribusi sekitar 20% dari total penyaluran KUR, atau mencapai Rp 66,8 triliun untuk 3,4 juta debitur.
Secara nasional pun, per Januari 2019, KUR Ketahanan Pangan telah disalurkan sebanyak Rp 2,1 triliun kepada 95.212 debitur.
Sementara itu, secara kumulatif KUR yang telah disalurkan sejak 2015 hingga akhir Januari 2019 senilai Rp 342,1 triliun, yang telah diberikan kepada 14,2 juta debitur, dengan NPL tetap terjaga sebesar 1,2%.
Darmin mengatakan, pemerintah terus menurunkan suku bunga KUR, dari tahun 2015 dan 2016 sebesar 12%, lalu turun menjadi 9% di tahun 2017, dan sejak 1 Januari 2018 menjadi berhasil menyentuh angka 7%.
"Hal ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden agar suku bunga kredit di Indonesia diturunkan menjadi single digit”, tegas Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News