Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ketua Komisi IV DPR-RI, M. Romahurmuziy menegaskan, pemerintah harus menyetop impor gula rafinasi karena dinilai telah merugikan para petani tebu.
Menurut Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut, saat ini pabrik raw sugar harus segera dihentikan izin produksinya.
Alasannya, gula impor itu telah merembes ke pasaran dalam negeri dan telah mengganggu harga gula lokal.
Dia juga menyarankan agar Kementerian Perdagangan menghentikan penerbitan tambahan izin kuota impor raw sugar untuk pabrik gula rafinasi.
Pria yang akrab disapa Romy itu  mengungkapkan, bila dominasi gula rafinasi terus dilanjutkan, swasembada gula nasional di tahun depan sudah pasti tinggal angan-angan.
"Adalah tidak masuk akal, keleluasaan diberikan untuk impor raw sugar bagi kepentingan industri rafinasi sebesar 3 juta ton per tahun, yang hanya diberikan kepada tidak lebih dari 9 orang. Sementara petani tebu hanya mampu memproduksi tidak lebih dari 2 juta per tahun,", ungkap Romahurmuziy dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (17/9).
Sebelumnya, pada Selasa siang tadi para petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementerian Perindustrian dan menuntut pemberhentian gula rafinasi di pasar konsumsi dan mengaudit distribusi gula rafinasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News