kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pemerintah BUMN ikut memperkuat rupiah


Selasa, 17 Maret 2015 / 19:31 WIB
Pemerintah BUMN ikut memperkuat rupiah
ILUSTRASI. Coupon Code atau Kode Kupon The Spike Volleyball Story Oktober 2023 dan Cara Klaimnya


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tak hanya menghimbau perusahaan swasta, pemerintah juga meminta perusahaan pelat merah untuk bertransaksi menggunakan rupiah jika dilakukan di dalam negeri. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, kebutuhan valuta asing oleh perusahaan pelat merah tergolong tinggi.

Oleh karenanya, dalam kegiatan sehari-hari, berbagai perusahaan BUMN harus meminimalkan penggunaan valas. Kalaupun perusahaan itu harus menggunakan valas karena kegiatan ekspor-impor, harus dilakukan dengan lindung nilai alias hedging.

Salah satu perusahaan BUMN yang menggunakan valas cukup tinggi adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Direktur Utama PT PLN Sofyan Basyir mengatakan, pihaknya hanya menggunakan valas ketika melakukan transaksi ekspor-impor saja.

Jadi, kalau untuk transaksi di dalam negeri tetap menggunakan rupiah. Nah, untuk transaksi ekspor-impor PLN sendiri sudah menerapkan  mekanisme hedging. "Kita ada pembelian untuk Bahan bakar Minyak, gas maupun bahan baku lainnya dalam valas," ujar Sofyan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (17/3).

Sebagai gambaran, setiap bulannya, PLN membutuhkan biaya untuk bertransaksi jual-beli mencapai US$ 600 juta. Dari anggaran itu, 20% nya menggunakan mekanisme hedging. Sisanya ada yang menggunakan rupiah dan valas tanpa hedging.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×