CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.158   -56,66   -0,79%
  • KOMPAS100 1.093   -9,33   -0,85%
  • LQ45 871   -5,01   -0,57%
  • ISSI 216   -2,15   -0,98%
  • IDX30 446   -1,96   -0,44%
  • IDXHIDIV20 539   -0,14   -0,03%
  • IDX80 125   -0,95   -0,75%
  • IDXV30 135   0,01   0,00%
  • IDXQ30 149   -0,40   -0,27%

Pemerintah ajukan klaim ganti rugi awal sebesar Rp 50 M


Jumat, 13 Agustus 2010 / 10:01 WIB
Pemerintah ajukan klaim ganti rugi awal sebesar Rp 50 M


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah akan mengajukan klaim ganti rugi akibat pencemaran minyak di Laut Timor pada akhir bulan ini. Rencananya, pemerintah akan minta pembayaran uang muka terlebih dahulu sebesar US$ 5 juta atau sekitar Rp 45 miliar.

Namun, sejauh ini, pembayaran klaim ganti rugi awal itu masih belum jelas. "Kami belum terima jawaban," kata Ketua Tim Advokasi Penanganan Pencemaran Laut Freddy Numberi, kemarin.

Freddy menjelaskan permintaan ganti rugi awal ini untuk menunjukkan keseriusan PTTEP Australasia Pty Ltd selaku perusahaan yang mengakibatkan terjadinya pencemaran minyak itu. Cuma, Freddy yang juga menteri perhubungan ini yakin perusahaan pengeboran minyak itu mau membayar ganti rugi awal tersebut. "Dari komitmennya mereka tidak keberatan," katanya.

Pengajuan klaim ganti rugi awal ini hanya sebagian kecil dari kerugian seluruhnya. Freddy memperkirakan kerugian akibat tumpahan minyak di blok Montara pada 21 Agustus 2009 silam itu bisa menembus angka Rp 1 triliun.

Perhitungan awal pemerintah, total klaim kerugian mencapai Rp 806,17 miliar. Namun, perhitungan tersebut masih dalam verifikasi dan berpotensi berkembang. Saat ini tim yang ditunjuk pemerintah sedang menghitung kerugian itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×