kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemenang pemilu AS tidak berdampak signifikan pada Indonesia karena alasan ini


Rabu, 04 November 2020 / 20:28 WIB
Pemenang pemilu AS tidak berdampak signifikan pada Indonesia karena alasan ini
ILUSTRASI. Pemenang pemilu AS tidak berdampak signifikan pada Indonesia karena alasan ini.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal menanggapi dampak pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) bagi ekonomi Indonesia.

Pertarungan antara calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dengan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dinilai tak akan banyak berpengaruh bagi Indonesia. Hal itu disebut Fithra lantaran posisi Indonesia yang telah memiliki daya tarik.

"Siapa pun yang menang pasti Indonesia akan tetap penting (bagi AS)," ujar Fithra saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (4/11).

Kedua partai tersebut dinilai memiliki strategi masing-masing dalam kerja sama luar negeri. Partai Demokrat cenderung membangun kerja sama kewilayahan sementara Partai Republik lebih banyak bekerja sama secara bilateral.

Fithra mengungkapkan bila Biden memimpin AS akan ada perbaikan hubungan antara AS dengan China. Sebagai informasi, sebelumnya saat kepemimpinan Trump terdapat gesekan kedua negara besar tersebut.

Baca Juga: Joe Biden kembali jadi favorit pemenang pemilu AS di situs taruhan online

Meski begitu, sikap industri migrasi dari China tidak akan surut. Relokasi perusahaan yang sebelumnya berada di China menuju Asia Tenggara akan tetap terjadi.

"Satu sisi ketegangan akan mereda, di sisi lain sikap moving way from China tetap ada," terang Fithra.

Namun, Fithra mengungkapkan Indonesia telah lebih dalam melalukan kerja sama dengan Trump sebagai Presiden AS saat ini. Bila nanti Biden menang, proaes negosiasi tersebut akan dilakukan kembali dari awal.

Asal tahu saja pada masa kepemimpinan Trump, Indonesia telah berhasil mendapat perpanjangan fasilitas Generalized System of Preference (GSP). Indonesia pun akan membuka kerja sama Limited Trade Deal (LTD) dengan AS untuk mengerek perdagangan dua kali lipat.

Selanjutnya: Rilis pertumbuhan ekonomi dan hasil pilpres AS mewarnai IHSG dalam jangka pendek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×