Reporter: Dea Chadiza Syafina, Nurul Kolbi, Amailia Putri Hasniawati, Raka Mahesa W | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pembobolan dana Rp 111 miliar milik PT Elnusa Tbk (ELSA) yang tersimpan di Bank Mega bakal berpengaruh pada investor di bursa, khususnya yang mengoleksi saham ELSA. Analis menilai kasus ini akan mengakibatkan investor kehilangan kepercayaan pada ELSA.
Pasalnya, Direktur Keuangan ELSA Santun Nainggolan menjadi salah satu tersangka dalam kasus ini. "Kemungkinan paling buruk investor tidak akan menempatkan dana di ELSA," kata Nico Omer Jonckheere, Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Futures, kemarin.
Menurut polisi, Santun dan lima tersangka lain mendapat bagian dari dana yang dicuri itu. Sekitar 20% dari dana Rp 111 miliar dibagikan sebagai fee atas pencairan dana. Santun termasuk yang menerima fee paling besar.
Hal ini menjadi sentimen negatif bagi saham ELSA. "Harga sahamnya jatuh," imbuh Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada. Hal ini merugikan investor yang menginvestasikan dana di ELSA.
Sejak kasus pembobolan terbongkar, harga ELSA terus turun. Kemarin, ELSA ditutup di 295 per saham. Padahal Kamis lalu (21/4), harga ELSA masih di Rp 310 per saham.
Raibnya dana ELSA Rp 111 miliar itu juga akan mempengaruhi kinerja ELSA. Bila dana itu tidak kembali, ELSA terpaksa membukukan dana yang hilang sebagai kerugian. "Artinya, laba bersih ELSA akan berkurang," ujar Nico.
Belum jelas apakah ELSA akan mencari dana pengganti atau tetap menunggu ganti rugi dari Bank Mega. Direktur Sumberdaya Manusia dan Urusan Umum ELSA Lucy Sycilia dan Kepala Divisi Sekretaris Korporat ELSA Heru Samudra tidak menanggapi permintaan wawancara KONTAN terkait hal ini.
Yang jelas, Bank Mega menegaskan tidak akan mengganti kerugian. Sebab, bank milik Para Group ini menilai kasus ini merupakan ulah oknum internal ELSA sendiri.
Pengamat hukum perbankan Pradjoto juga menilai ELSA akan sulit menuntut ganti rugi. Sebab kejahatan dilakukan direksi perusahaan yang memiliki dana. "Karena itu proses hukum yang harus menentukan soal ini," jelasnya.
Tapi, boleh jadi ELSA masih bisa berharap. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan telah meminta Bank Mega memberi penjelasan tertulis soal pernyataan manajemen yang tak mau menanggung kerugian ELSA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News