kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,16   1,14   0.13%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembayaran BPJS Kesehatan sering terhambat akibat salah coding


Selasa, 03 Desember 2019 / 21:05 WIB
Pembayaran BPJS Kesehatan sering terhambat akibat salah coding


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) berkolaborasi dengan PT Medtronic Indonesia, perusahaan pemimpin teknologi medis global, melakukan rangkaian kegiatan Med-Verify, pelatihan coding INA-CBG's untuk kalangan perumahsakitan. 

INA-CBG's atau Indonesia Case base Groups adalah sistem yang menentukan tarif standar yang digunakan rumahsakit (RS) sebagai referensi biaya klaim ke sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Med-Verify merupakan bentuk kontribusi kedua belah pihak untuk mengedukasi kalangan perumahsakitan yang selama ini kerap menghadapi tantangan dalam melakukan coding. Kesalahan melakukan coding akan berdampak pada kelancaran proses klaim pada BPJS Kesehatan, sehingga selanjutnya akan memengaruhi kondisi keuangan rumahsakit. 

Rangkaian kegiatan Med-Verify dimulai di Jakarta, Selasa (3/12) dalam acara Focus Group Discussion Optimalisasi Koding INa-CBG's untuk Efisiensi Pelayanan Jantung Intervensi yang diselenggarakan Persi dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta. 

“Persi sebagai wadah yang menaungi kalangan perumahsakitan Indonesia memandang acara ini sangat penting untuk mendukung rumahsakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan dalam mengimplementasikan JKN, agar ke depannya proses klaim bisa berjalan lebih lancar,” ujar Ketua Umum Persi Kuntjoro Adi Purjanto dalam keterangan resminya.

Adapun pembiayaan era JKN yang menerapkan model pembayaran retrospektif untuk INA-CBG's, memacu kebutuhan akan peningkatan kemampuan petugas rumahsakit memasukkan kode yang tepat untuk prosedur intervensi medis. Selain itu, keselarasan pemahaman antara dokter, manajemen rumaskit dan coders juga perlu diperbaharui terkait peraturan dan pedoman terbaru. 

Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan memfasilitasi diskusi dua arah antara rumahsakit dan pembuat kebijakan tentang pengkodean untuk intervensi prosedur medis. Modul pelatihan ini disusun PERSI dan Medtronic bersama para klinisi, tim Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta tim Casemix. 

Pelatihan coding itu akan dilakukan di 14 RS di 11 kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Medan, Padang, Palembang, Denpasar, Mataram, Makassar serta Manado. Modul itu selanjutnya akan dibawakan tim klinisi dan tim coding RS tersebut kepada tim manajemen RS serta para dokter yang menuliskan diagnosa dan nantinya ditindaklanjuti petugas coding.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×