Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meresmikan Modul Penerimaan Negara Generasi Ketiga (MPN G3). Peresmian ini sekaligus menandakan bahwa layanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) makin go digital .
Peresmian itu dilakukan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Aula Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jumat (23/8). Yang dalam peresmian yang mengangkat tema, "APBN Bisa Digital.” Peresmikan MPN G3 ini juga menjadi penyempurnaan dari MPN G2.
Baca Juga: Menilik pintu pajak e-commerce lewat MPN generasi ketiga
Kemenkeu berupaya untuk meningkatkan kinerja perpajakan mengingat dalam RAPBN 2020 target penerimaan pajak mencapai Rp 1.861,8 triliun atau naik 13,3% dari outlook 2019.
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxition (Cita) Yustinus Prastowo mengatakan MPN G3 dapat mendorong kepatuhan pajak. “Setiap kemudahan akan mendorong willingness to pay. Tapi sejauh mana kemudahan ini meningkatkan kepatuhan? Masih tergantung variabel lainnya,” kata Yustinus kepada Kontan.co.id Jumat (23/8).
Yustinus meyakini semakin mudah administrasi perpajakan, maka persepsi masyarakat lebih positif. Sehingga, membuat Wajib Pajak (WP) terdorong untuk melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, MPN G3 dapat membantu pembukuan administrasi pajak. Bahwasannya transaksi-transaksi WP akan terdokumentasi oleh sistem yang terintegrasi. Kemudian dapat mendorong WP patuh karena seluruh data dan profil sudah tercatat.
Di sisi lain, Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi Kemenkeu Sudarto menyatakan sistem MPN G3 dapat membantu pemerintah untuk menyaring pajak e-commerce. Tetapi sampai saat ini, Kemenkeu belum membahas manfaat MPN G3 ke arah pajak e-commerce.
Baca Juga: Wah, APBN makin go digital lewat MPN G3
“Kita tunggu kebijakan ke arah sana, karena transfer teknologi saat ini (MPN G3) butuh sedikit pengembangan, sangat mungkin sekali diaplikasikan ke pajak e-commerce,” kata Sudarto.
Yustinus menilai Kemenkeu seharusnya menjadikan MPN G3 sebagai jembatan penerimaan pajak e-commerce. “Seharusnya ini jadi awal yang baik,” ujar Yustinus.
Sementara itu, Yustinus bilang Kemenkeu tetap harus fokus ke aspek ekonomi digital. Sebab tantangan terbesar dalam ranah pajak baru tersebut adalah perdagangan lintas negara baik lewat e-commerce maupun media sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News