kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pekerjaan konstruksi jalur layang MRT dimulai


Jumat, 31 Oktober 2014 / 17:23 WIB
Pekerjaan konstruksi jalur layang MRT dimulai
ILUSTRASI. Kode Redeem FF Hari ini 19 Mei 2023, Bisa Dapat Reward Skin hingga Diamond Gratis?


Reporter: Fahriyadi | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Proyek mass rapid transit (MRT) mulai masuk ke tahap berikutnya. Setelah April 2014 lalu, proyek konstruksi skala besar jalur bawah tanah mulai dikerjakan, kini proyek  masuk tahap jalan layang di titik Blok M, Sisingamangaraja dan Panglima Polim.

Sama hal nya dengan pengerjaan Jalur Bawah Tanah, tahapan konstruksi skala besar dimulai dengan tahapan pekerjaan pondasi untuk kolom di Stasiun Blok M yang berada di median jalan.

Pekerjaan akan dimulai dengan pengeboran untuk tiang fondasi viaduct dan pemasangan pier di median jalan pada area Blok M yang kemudian akan dilanjutkan pada area Jl. Sisingamangaraja dan Jl. Panglima Polim. Pekerjaan dijadwalkan akan dimulai pada 1 November 2014 hingga pertengahan Januari 2015.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan dimulainya konstruksi skala besar di Jalur Layang ini merupakan tahapan penting untuk membangun kepercayaan publik bahwa pembangunan proyek MRT Jakarta terus memiliki progres yang nyata dilapangan.

"Dimulainya konstruksi skala besar pada jalur layang di Koridor Blok M ini akan memberikan dampak perubahan lajur lalu lintas di kedua titik. Bagian tengah median jalan akan ditutup selama 3 bulan sebagai area kerja. Akan terjadi rekayasa lalu lintas dan sedikit pengurangan lajur dikarenakan area kerja yang terbatas di depan Blok M Plaza. Kami memohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini” jelas Dono, Jumat (31/10).

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M. Nasyir menjelaskan bahwa untuk tahapan konstruksi skala besar pada jalur layang, diawali dengan pengeboran untuk tiang fondasi viaduct di median jalan. "Pondasi tiang ini akan menjadi struktur utama penopang viaduct jalur layang MRT Jakarta sekaligus menjadi bagian dari Stasiun Blok M," terang M. Nasyir.

Pekerjaan konstruksi yang dilakukan pada area Blok M sesudah pengeboran adalah piling sebagai pondasi berdirinya pier atau kolom. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan struktur pier.

Kegiatan ini akan berdampak pada terjadinya rekayasa lalu lintas dan beberapa pengurangan lajur di area Blok M terutama di depan Blok M Plaza dan di depan Taman Martha Tiahahu.

Secara keseluruhan pembangunan MRT sudah berjalan satu tahun sejak Oktober 2013 dengan progres 6% di elevated dan 14% di underground atau bawah tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×