Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani turut menyoroti meningkatnya ketidakpastian global yang menekan pasar keuangan dan harga komoditas dunia.
Menurutnya, meski inflasi Amerika Serikat (AS) mulai melandai, kekhawatiran baru muncul terkait peningkatan angka pengangguran di negara tersebut.
"Presiden Trump juga mulai masuk ke beberapa sektor tertentu tidak hanya besi baja yang selama ini menjadi fokus tapi juga pharmaceutical serta tentu saja perang di bidang digital yaitu chips terutama untuk akses teknologi artificial intelligence," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama DPD RI, Selasa (2/9/2025).
Ia menjelaskan, kebijakan perdagangan AS, ditambah dengan retorika politik antarnegara, telah memicu volatilitas di pasar keuangan maupun harga komoditas.
Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Pajak Tak Naik Tahun Depan, Fokus Perbaiki Kepatuhan
Kondisi ini semakin diperburuk dengan meningkatnya tensi geopolitik yang membuat ancaman keamanan global semakin nyata, termasuk di bidang cyber security hingga potensi perang nuklir.
Meski demikian, Sri Mulyani menilai sejumlah negara masih menunjukkan ketahanan ekonomi.
Hal ini terlihat dari pertumbuhan pada kuartal II, yang menurutnya dipicu oleh langkah frontloading aktivitas ekonomi setelah pengumuman tarif baru AS pada April lalu.
Selanjutnya: Enseval Putera (EPMT) Injeksi Modal Anak Usaha Menjadi Rp 300 Miliar
Menarik Dibaca: Daftar Promo Roti'O Sepanjang September 2025, Beli 5 Roti'O Cuma Rp 60.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News