kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Partai Demokrat belum tentu usung Jokowi di Pilpres 2019


Selasa, 06 Maret 2018 / 14:20 WIB
Partai Demokrat belum tentu usung Jokowi di Pilpres 2019
ILUSTRASI. Nomor urut Partai Demokrat


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Partai Demokrat belum menentukan apakah akan mengusung Joko Widodo dalam Pilpres tahun depan.

Hal itu disampaikan Komandan satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyambangi Istana Kepresidenan, Selasa (6/3).

"Sampai saat ini, Partai Demokrat belum memiliki sebuah sikap khusus terkait siapa yang akan diusung, tunggu tanggal mainnya," jelas AHY.

Kendati begitu, tidak menutup kemungkinan, partai berlogo segitiga biru itu akan mendukung Jokowi. Pasalnya, hingga saat ini Jokowi merupakan merupakan kandidat terkuat dalam Pilpres 2019.

Terlebih saat ini Partai Demokrat hanya memegang tiket 10% dari aturan presidential threshold 20%, sehingga tidak memungkinkan bagi Partai Demokorat untuk mengusung calon presiden secara sendiri. Dalam artian, Partai Demokrat perlu berkoalisi dengan partai lain.

"Koalisi merupakan sebuah keniscayaan, tetapi kapan, dengan siapa, tentu akan terus dipikirkan dipertimbangkan dan dihitung segala sesuatunya," ujar AHY. Termasuk di dalamnya, memunculkan nama baru sebagai calon 'poros ketiga'.

Menurut AHY, masih terlalu dini untuk membicarakan hal itu, meski persiapannya tinggal empat bulan lagi. "Tapi, sekali lagi dinamisnya politik Indonesia hari ini menyulitkan kita untuk menentukan secara konklusif hari ini terhadap sesuatu yg masih mungkin terjadi empat bulan ke depan," lanjut AHY.

"Sekali lagi dalam politik semuanya mungkin, tinggal apakah ada kompromi ada konsensus dari sejumlah partai politik yang kemudian mengatakan kita berada di poros satu, poros dua atau membangun poros ketiga," imbuhnya.

Untuk itu, menurutnya, lazim ketika partai-partai politik yang ikut Pemilu, termasuk Demokrat, masih mengkalkulasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×