kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Para Bupati curhat ke Jokowi soal kekurangan pegawai


Kamis, 05 Juli 2018 / 17:06 WIB
Para Bupati curhat ke Jokowi soal kekurangan pegawai
ILUSTRASI. Pelamar CPNS


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Para bupati mengeluh kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) adanya kekurangan pegawai di daerahnya. Hal ini lantaran penerimaan CPNS yang terlalu lama, sementara tiap tahun ada ASN yang pensiun.

Hal itu diungkapkan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. "Terutama untuk tenaga guru, karena kan sudah empat tahun moratorium," ungkapnya saat ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (5/7).

Tak hanya guru, ia juga menyampaikan tenaga kesehatan juga mengalami kekurangan di Serang. "Yang pasti hal tersebut bisa berpengaruh kepada kinerja daerah karena jumlah orangnya kurang," jelas Ratu.

Ratu mengaku sudah menyampaikan kondisi ini ke Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur. "Kita mengajukan 900 orang untuk formasinya tapi belum tau yang di-acc berapa," katanya

Ia pun berharap yang diterima oleh MenPAN-RB nanti sesuai dengan kebutuhan menurut skala prioritas. Selain itu, bupati juga melapor kepada Presiden terkait peraturan soal tenaga honorer K2. Ratu dan Sokhiatulo Laoli, Bupati Nias menyampaikan, ia berharap kepada Presiden akan ada beberapa perubahan peraturan dan UU terkait hal itu

Sebab, rata-rata honorer K2 itu sudah mengabdi selama 15-20 tahun tapi tidak jelas nasibnya. "Sampai sekarang belum jelas sampai, jadi kita minta kepada Presiden supaya diangkat. Kasihan mereka, mereka sudah mengabdi untuk negara ini tapi kan tinggal berapa tahun lagi mereka sudah pensiun," tambah Sokhiatulo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×