kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Pandemi Covid-19, pukulan telak bagi pencari nafkah harian


Rabu, 08 April 2020 / 22:24 WIB
Pandemi Covid-19, pukulan telak bagi pencari nafkah harian
ILUSTRASI. Tahir Foundation mendistribusikan bantuan makanan gratis untuk ojol, sopir taksi, petugas kebersihan jalan (7/4/2020).


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, hampir semua negara di dunia tengah berperang melawan pandemi virus corona, yang tidak hanya mengancam esehatan tapi juga menghamtam sendi-sendi ekonomi. Wabah virus corona, yang kemudian dinamakan Covid-19 ini- bermula dari Hubei, provinsi di pedalaman China. Dalam waktu dua bulan, virus menyebar dengan cepat ke berbagai penjuru, mulai dari Korea Selatan, Italia, hingga Iran, hingga negara kita. Kematian pertama akibat virus ini juga dilaporkan di Amerika Serikat (AS).

Direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyebut pandemi Covid-19 menciptakan krisis ekonomi yang parah, bahkan lebih buruk daripada krisis keuangan global 2008. Menurut dia, tidak pernah dalam sejarah kita menyaksikan ekonomi dunia terhenti. Hal itu diutarakan Georgieva pada konferensi pers di kantor pusat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, Jumat (3/4/2020).

Memang, efek corona ini tidak hanya pengusaha besar yang terdampak, pelaku UMKM dan sektor informal tak luput merana. Hampir semua level kegiatan ekonomi terpapar. Alhasil, penyebaran Covid-19 menjadi pukulan keras bagi pencari nafkah yang mengandalkan pemasukan harian. Pasalnya, kebijakan kerja dari rumah dan menjaga jarak batas aman atawa social distancing untuk berinteraksi membuat sejumlah kalangan menengah ke bawah seperti jasa ojek online (ojol) morat-marit.

Misalnya saja Iman, driver ojol. "Sekarang pendapatan sangat minim, dapat untuk makan saja sudah Alhamdulillah. Sehari sudah dapat Rp 50 ribu saja sudah susah, sebelum ada corona bisa dapat Rp 200 ribu-Rp 300 ribu sehari," aku ayah dua anak ini ketika menerima bantuan makan siang gratis yang disediakan oleh Tahir Foundation dan Bank Mayapada, Rabu (8/4/2020).

Supir ojol lainnya, Agus mengakui hal yang sama. "Pendapatan turun drastis. Tak biasanya, ini parah," keluh dia. Sebab itu, Agus merasa senang ada pihak swasta yang peduli terhadap masalah ojek online yang pendapatannya tidak menentu. "Saya sangat  berterima kasih kepada Tahir Foundation dan Bank Mayapada yang sudah membantu kami dengan menyediakan makanan siang," ucapnya.

Baik Imam maupun Agus berharap kepada pemerintah agar bantuan sembako segera direalisasikan, karena kondsi masyarakat saat ini sangat kesulitan akibat tidak bisa mencari penghasilan menyusul wabah corona. Apalagi dengan rencana Pemerintah DKI Jakarta yang mulai 10 April 2020 akan menerapkan PSBB yang mana ojek online dilarang membawa penumpang orang tapi barang masih diperbolehkan. "Sembako sangat penting, karena kami sekarang sulit mencari uang," imbuh Imam.

Sejatinya, dalam rangka menanggulangi efek Covid-19, sejumlah perusahaan swasta turut membantu menangani penyebaran pandemi virus corona di Indonesia. Selain menyediakan sembako, mereka juga menyalurkan donasi berupa alat pelindung diri (APD) yang sangat dibutuhkan bagi tim medis. Misalnya, Tahir Foundation dan Bank Mayapada yang kembali memberikan donasi untuk kesekian kalinya dalam melawan Covid-19.  Kali ini, masyarakat Surabaya yang mendapat perhatian. Rencananya, Kamis (9/4/2020) besok, penyerahan donasi tersebut dilaksanakan di tiga lokasi, yakni Mesjid Al Akbar Surabaya, depan gedung Mayapada Complex, Jalan Mayor Jenderal Sungkono, Surabaya, dan kantor Walikota Surabaya. "Bantuan akan diserahkan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini," terang Direktur Pelaksana Grup Mayapada Hendra Mulyono, Rabu (8/4/2020).

Menurut Hendra, pemberian donasi tersebut berupa voucher belanja akan diberikan kepada Mesjid Al Akbar, Keuskupan Surabaya dan Badan Musyawarah Antar Gereja. Juga akan diberikan kepada anggota Dinas Kesehatan Ruang Terbuka Hijau Pemkot Surabaya, dan anggota Organda Surabaya, termasuk di dalamnya supir dari Blue Bird Group, Taxi Bosowa, Taxi Express dan Taxi Silver. "Di samping itu, Bank Mayapada Surabaya akan memberikan 500 bungkus makan siang cuma-cuma untuk diberikan kepada para ojol, supir taksi dan petugas kebersihan jalan," imbuhnya.

Sebelumnya, pada 30 Maret 2020 yang lalu, Tahir Foundation dan Bank Mayapada sudah menyerahkan bantuan tunai senilai Rp 2 miliar yang diserahkan kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa. Selanjutnya, bantuan tersebut diteruskan kepada RSUD Jatim Dr. Soetomo yang akan dipergunakan untuk pembelian ventilator untuk pasien Covid-19.

Untuk di Jakarta, Tahir Foundation dan Bank Mayapada kembali memberikan makan siang gratis untuk para pegemudi ojol, taxi driver, petugas keberaihan dan orang-orang tua serta pedagang kecil asongan. "Ini hari yang kedua, total 1.000 bungkus nasi," sebut Hendra. Bantuan ini diberikan setiap hari dari Senin hingga Jumat selama satu hingga tiga bulan mendatang.

Perusahaan lainnya, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 bersama membagikan bantuan 200 paket sembako kepada tukang becak dan ojek di wilayah Kecamatan Medan Belawan pada Jumat (3/4/2020). "Karena mencegah penyebaran virus Corona, masyarakat saat ini sedang berada di rumah saja, sehingga membuat pendapatan tukang becak dan ojek menurun. Kami berharap kehadiran kami di sini dapat meringankan beban tukang becak dan ojek yang berada di Belawan,” jelas VP Public Relations, Fiona Sari Utami dalam keterangan resminya, hari ini.

Setali tiga uang, Yayasan Astra Honda Motor (AHM) menyerahkan sebanyak 200 paket bantuan ekonomi dan kesehatan kepada ThisAble Enterprise pada Senin (6/4). Bantuan ini ditujukan untuk para penyandang disabilitas yang bekerja di sektor informal di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. “Kami berharap bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban para sahabat disabilitas dan memotivasi mereka untuk tidak patah semangat menghadapi situasi kurang baik yang tengah berlangsung,” ujar Wakil Ketua Yayasan AHM, Ahmad Muhibbuddin dalam keterangan tertulis.

Paket bantuan yang diberikan berisi paket sembako seperti beras, minyak goreng, mie instan, gula pasir, susu, makanan kaleng serta paket kesehatan yang terdiri dari masker, sabun cuci tangan, hand sanitizer, dan juga vitamin c. Penyerahan bantuan ekonomi dan kesehatan kepada penyandang disabilitas sudah mulai diserahkan secara bertahap mulai 6 April 2020 di sebanyak 16 lokasi di wilayah DKI Jakarta, Bekasi, dan Bandung.

Sedangkan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) memberikan bantuan mendukung kegiatan Pertamina Peduli dalam Penanganan penyebatan virus corona (Covid -19) bagi warga sekitar Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang. TBBM Plumpang ini adalah milik PT Pertamina yang terletak di Kelurahan Rawabadak Utara, Rawabadak Selatan, Koja, dan Lagoa di Kecamatan Koja Jakarta Utara.

Paket bantuan itu terdiri dari sebanyak 900 potong masker kain, 35 botol disinfektan bervolume 5 liter, 400 botol handsanitizer isi 250 ml, dan 290 paket sembako. Ayulia, Manager Corporate Communications & CSR PPN mengatakan pemberian bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Pertamina Patra Niaga dalam gerakan gotong royong nasional melawan Covid-19. "Wabah Covid-19 tidak boleh membuat masyarakat panik dan gentar, namun juga tak boleh membuat lengah. Salah satu bentuk kewaspadaan itu adalah dengan senantiasa menjaga hidup bersih, salah satunya mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer jika berada di luar rumah dan mengenakan masker," kata Ayulia dalam keterangan resminya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×