Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR mendorong pemerintah melakukan komunikasi intensif dengan pihak Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji tahun 1442 hijriah atau 2021.
Hingga saat ini pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan kebijakan terkait dengan pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Sementara itu, Indonesia melalui Kementerian Agama telah memutuskan untuk tak memberangkatkan jemaah haji pada tahun ini.
"Semestinya, dari awal kementerian agama melakukan komunikasi intensif dengan pihak Arab Saudi," ujar Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan pers, Jumat (4/6).
Saleh bilang pembatalan sepihak tersebut menunjukkan kurangnya komunikasi dengan pihak Arab Saudi. Hal itu akan menimbulkan polemik dan pandangan spekulatif di tengah masyarakat.
Baca Juga: Kedubes Arab Saudi surati Puan Maharani soal ibadah haji, ini isinya
Fraksi PAN DPR mempertanyakan langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengupayakan pemberangkatan jemaah haji. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), terdapat sejumlah kendala dalam pemberangkatan jemaah.
Sebelumnya juga sempat beredar informasi bahwa vaksin Sinovac yang digunakan untuk Covid-19 di Indonesia belum diterima oleh Arab Saudi. Alasannya vaksin Sinovac belum masuk dalam daftar vaksin WHO.
"Ini perlu diklarifikasi. Sebab, minggu lalu vaksin Sinovac telah terdaftar di list-nya WHO. Kalau itu alasannya, semestinya sekarang ini sudah bisa diberangkatkan," terang Saleh.
Saleh menyayangkan pembatalan pemberangkatan jemaah haji sepihak oleh Menteri Agama. Seharusnya pemerintah masih harus mengupayakan pemberangkatan jemaah meski dengan jumlah terbatas.\
Baca Juga: Jemaah haji yang batal berangkat tak perlu cemas, dana haji bisa diambil lagi
