kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.265   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Pakar: Hadapi Brasil harus gunakan seni diplomasi


Rabu, 25 Februari 2015 / 07:18 WIB
Pakar: Hadapi Brasil harus gunakan seni diplomasi
ILUSTRASI. 5 Manfaat Jamu Beras Kencur untuk Kesehatan Anak.


Sumber: Antara | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pakar hubungan internasional Universitas Paramadina, Dina Wisnu menuturkan, untuk menjaga keharmonisan antarnegara, Presiden Joko Widodo harus menjelaskan secara filosofis mengapa harus diperlukan eksekusi warga Brasil mengingat Brasil sudah sejak abad ke-19 tidak menerapkan hukuman mati.

"Mereka (Brasil) ingin warganya dihukum, jika bersalah. Tapi tidak hukuman mati," kata Dina, di Jakarta, Selasa (24/2).

Menurut dia, saat ini jangan sampai sikap keras Brasil dibalas dengan sikap sama. "Saya kira harus ada seni berdiplomasi yang bisa tetap menjaga hubungan diplomasi yang baik antara kedua pihak," ucapnya.

Wakil Ketua DPR dari Demokrat, Agus Hermanto, menjelaskan, hubungan bilateral Indonesia dengan Brasil jangan sampai merenggang. Kedua negara, harus tetap menjalin komunikasi dan hubungan yang baik.

"Kita harus memperkuat hubungan dengan mereka. Brasil adalah mitra," ujar Agus.

Hubungan kedua negara belakangan mengalami keretakan terkait dengan hukuman mati yang diterapkan Indonesia terhadap warga negara Brazil.

Sejak saat itu, Duta Besar Brasil untuk Indonesia ditarik ke tanah air. Kemudian surat kepercayaan duta besar Indonesia untuk Brasil ditolak Presiden Dilma Rousseff.

Agus berpendapat, pemerintah belum perlu memanggil duta besar Brasil di Indonesia. Apalagi jika Indonesia melakukan embargo atau boikot terhadap berbagai produk negara tersebut.

"Proses diplomasi lebih penting. Ini yang harus dilakukan. Kita jelaskan sejelas-jelasnya kenapa hukuman mati harus dilakukan," katanya.

Hubungan diplomasi dengan Brasil dinilainya akan mampu memperkuat kepentingan Indonesia dalam berbagai bidang. Ekonomi dan pertahanan Indonesia akan semakin diuntungkan dengan adanya hubungan Indonesia dengan Brasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×