kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.794   37,00   0,22%
  • IDX 8.646   36,29   0,42%
  • KOMPAS100 1.197   8,91   0,75%
  • LQ45 860   6,19   0,73%
  • ISSI 309   1,58   0,51%
  • IDX30 440   1,54   0,35%
  • IDXHIDIV20 513   2,02   0,39%
  • IDX80 134   0,88   0,66%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 141   0,83   0,59%

Pakai SAL Rp 85,6 Triliun, Kemenkeu Jamin Defisit APBN 2025 Tak Tambah Utang Baru


Selasa, 23 Desember 2025 / 05:40 WIB
Pakai SAL Rp 85,6 Triliun, Kemenkeu Jamin Defisit APBN 2025 Tak Tambah Utang Baru
ILUSTRASI. Pemerintah Usulkan Penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) Rp 85,6 Triliun untuk Tutupi Defisit APBN (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan pelebaran defisit APBN 2025 tidak akan meningkatkan kebutuhan pembiayaan utang baru. Pasalnya, pemerintah menggunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 85,6 triliun untuk menambal defisit.

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengatakan, secara outlook defisit APBN dalam laporan semesteran (lapsem) melebar menjadi 2,78% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dari target APBN awal sebesar 2,53% PDB.

Meski demikian, Suminto menegaskan kondisi tersebut tidak menyebabkan kebutuhan pembiayaan utang menjadi lebih besar. Pasalnya, pemerintah telah memperoleh persetujuan DPR untuk menggunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 85,6 triliun.

Baca Juga: Surplus Necara Dagang RI Tumbuh 32,3% Tembus US$ 38,7 Miliar

“Sehingga sampai saat ini pengadaan pembiayaan utang masih on track untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN tahun anggaran 2025,” ujar Suminto dalam konfrensi pers APBN Kita Edisi Desember belum lama ini.

Di sisi lain, Suminto menjelaskan pemerintah memiliki beragam instrumen untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan utang. Instrumen tersebut mencakup Surat Perbendaharaan Negara (SPN) hingga pinjaman, baik melalui mekanisme lelang reguler maupun non-lelang.

Adapun lelang reguler Surat Utang Negara (SUN) terakhir pada tahun ini telah dilaksanakan pada Selasa, 17 Desember. Namun demikian, pemerintah masih memiliki sejumlah strategi pembiayaan utang lainnya untuk tahun 2025. “Masih ada beberapa pengadaan utang yang dilakukan pemerintah, termasuk project financing,” jelasnya.

Menurut Suminto, penarikan pinjaman untuk pembiayaan proyek akan disesuaikan dengan perkembangan pelaksanaan proyek dan termin yang telah ditetapkan. Selain itu, pemerintah juga masih memiliki pinjaman program yang penarikannya dilakukan secara terjadwal hingga akhir tahun.

Selanjutnya: Perang Masuk Ibu Kota: Jenderal Rusia Tewas Dibom, Moskow Tuding Ukraina

Menarik Dibaca: Ramalan 12 Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Selasa 23 Desember 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×