kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pakai BBN, negara bisa hemat devisa US$ 3 miliar


Rabu, 29 Januari 2014 / 16:23 WIB
Pakai BBN, negara bisa hemat devisa US$ 3 miliar
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Kantor WanaArtha Life, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (23/3). KONTAN/Baihaki/23/3/2011


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penggunaan bahan bakar nabati (BBN) berupa biodiesel pada tahun 2014 mencapai 1,64 juta kiloliter (kl). Jumlah tersebut naik dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebanyak 1,03 juta kl.

Sedangkan, pemanfaatan bioetanol ditargetkan akan mencapai 160.000 kl hingga Desember mendatang. Pada 2013 lalu, kewajiban campuran untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis premium masih nihil karena harga indeks pasar belum mengakomodasi produsen bioetanol di dalam negeri.

Jero Wacik, Menteri ESDM mengatakan, dengan meningkatnya target pemanfaatan BBN ini, pihaknya optimistis penghematan devisa negara akan jauh meningkat dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun lalu, devisa yang bisa dihemat mencapai US$ 779 juta, sedangkan tahun 2014 kami targetkan mencapai US$ 3,11 miliar," kata dia dalam rapat dengan pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/1).

Pada tahun ini, pemerintah menaikkan porsi kewajiban pemanfaatan biodiesel menjadi 10% dari sebelumnya 5% bagi penggunaan kalangan industri, begitu untuk kebutuhan BBM di sektor transportasi. Pemerintah juga mewajibkan pencampuran bioetanol untuk jenis BBM bersubsidi mulai tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×