kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Oktober, serapan anggaran pemerintah baru Rp 98 T


Selasa, 29 November 2016 / 22:39 WIB
Oktober, serapan anggaran pemerintah baru Rp 98 T


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Janji pemerintah untuk memperbaiki pola serapan anggaran belanja modal mulai tahun ini belum bisa teralisasi. Hingga bulan Oktober, realisasi belanja modal masih sangat minim. Tercatat, hingga akhir Oktober lalu realisasinya baru mencapai 43,1% atau sebesar Rp 98 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Askolani mengaku, upaya pemerintah untuk mempercepat penyerapan anggaran belum maksimal. Meski demikian, berbagai upaya sudah dilakukan, diantaranya dengan mempermudah proses pencairan anggaran dengan melakukan lelang proyek di tahun lalu.

Ia berjanji, tahun 2017 upaya penyerapan anggaran akan semakin membaik. "Kita lihat ada progres, tetapi perlu diperbaiki," katanya, Selasa (29/11).

Hanya saja, Ia tidak bisa menjelaskan lebih rinci upaya konkret yang akan dilakukan pada tahun depan. Yang jelas, pihaknya akan mendorong masing-masing Kementerian/Lembaga (K/L) untuk sesegera mungkin merealisasikan anggarannya.

Sebagai catatan, dari kuartal pertama hingga ketiga realisasi belanja modal memang tidak mengalami peningkatan signifikan. Pada triwulan pertama saja, realisasi belanja modal hanya sebesar Rp 8 triliun, atau 3,9% dari target.

Sementara pada triwulan kedua, realisasinya tercatat sebesar Rp 44,4 triliun. Kemudian mulai meningkat di triwulan ketiga.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung masih ada beberapa kendala yang terjadi di lapangan, sehingga membuat K/L sulit merealisasikan anggaran. Misalnya, masalah mengenai prosedur pencairan yang masih berbelit.

Hal itu menyulitkan setiap pejabat di K/L untuk membelanjakan dengan cepat. Masalah lainnya, adalah pelambatan ekonomi, dan pemangkasan anggaran. Hal ini perlu mendapatkan perhatian, supaya di tahun-tahun mendatang tidak terjadi lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×