kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Norwegia tinjau pelaksanaan REDD+


Senin, 25 Oktober 2010 / 21:33 WIB
ILUSTRASI. Japan Display Inc


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Proses kerjasama Indonesia dan Norwegia lewat Letter of Intent (LoI) untuk pengurangan emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation/REDD+) terus bergulir. Kali ini, pemerintah Norwegia mengutus Menteri Lingkungan Hidup Erik Solheim mengecek kesiapan pemerintah Indonesia.

Kepala unit kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kuntoro Mangkusubroto menjelaskan, pemerintah Norwegia menyambut persiapan pemerintah Indonesia membentuk lembaga khusus untuk mengoordinasikan pelaksanaan kerjasama REDD+. "Menteri lingkungan hidup Norwegia merasa bahwa apa yang kita lakukan sesuai dengan lingkup dari LoI dan kecepatannya menggembirakan," kata Kuntoro usai mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Boediono menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup Norwegia di Istana Wapres, Senin (25/10).

Sampai saat ini proses pembentukan lembaga pelaksana REDD+ masih berjalan. Kuntoro sendiri adalah ketua satuan tugas pembentukan lembaga tersebut sesuai Keppres No 19 Tahun 2010 tentang Satgas Persiapan Pembentukan Kelembagaan REDD+ .

Satgas akan bertanggungjawab untuk membentuk lembaga dan strategi REDD+ secara nasional, juga merancang instrumen pendanaan untuk seluruh kegiatan REDD+ di Indonesia. Sekadar informasi, Indonesia dan Norwegia telah menandatangani letter of intent/LOI pada Mei 2010 untuk menjalin kemitraan menanggulangi deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia. Melalui skema REDD+, Norwegia menyediakan US$1 miliar untuk mendanai kerjasama itu.

Selain soal pembentukan lembaga, wapres juga menekankan pentingnya menetapkan mekanisme penyaluran dana dari pemerintah Norwegia itu. “Wakil Presiden meminta keterlibatan pemerintah daerah dalam pelaksanaan kerjasama ini,” tambah Juru bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat.

Selain itu, menurut Yopie, pemerintah Indonesia dan Norwegia akan kembali mengevaluasi tahapan persiapan itu dalam pertemuan lingkungan hidup di Cancun, Mexico, akhir November hingga awal Desember nanti. "Mereka ingin konkret pada pertemuan di Cancun di Mexico akhir tahun ini," kata Yopie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×