Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sempat menyentuh Rp 16.651 per dolar AS pada perdagangan Selasa (25/3), level terendah sejak krisis moneter Juni 1998.
Namun, rupiah di pasar spot akhirnya ditutup melemah 0,27% ke level Rp 16.612 per dolar AS dan Rupiah Jisdor mengendur 0,36% ke Rp 16.622 per dolar AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai fluktuasi nilai tukar rupiah merupakan hal yang wajar. Ia tetap optimistis terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang dinilainya masih kuat.
"Secara jangka menengah dan panjang, ekspor Indonesia masih kuat, didukung oleh cadangan devisa yang kokoh dan perdagangan yang baik," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/3).
Baca Juga: Rupiah Terus Melemah, Belanja APBN 2025 Berpotensi Bengkak, Defisit Melebar
Ia menambahkan bahwa devisa hasil ekspor akan memperkuat posisi rupiah di masa depan. Selain itu, pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar.
"Tentu ekspor harus terus berjalan. Deregulasi sesuai arahan Presiden serta kemudahan perizinan akan memperlancar impor dan ekspor," kata Airlangga.
Pada perdagangan Rabu (26/3), nilai tukar rupiah mengalami penguatan tipis setelah sempat melemah mendekati level terendah sejak 1998.
Baca Juga: Menko Airlangga: Kebijakan Trading Halt Saat IHSG Turun 5% Perlu Dievaluasi
Selanjutnya: Dukung Pengobatan TBC, Phapros (PEHA) Luncurkan Paket OAT Kategori 1 Dosis Harian
Menarik Dibaca: KAI Sudah Layani 1 Juta Penumpang di Masa Angkutan Lebaran 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News