kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Nilai impor Juni naik 10,71%


Rabu, 01 Agustus 2012 / 13:18 WIB
Nilai impor Juni naik 10,71%
ILUSTRASI. Melalui PT Bukit Makmur Mandiri, Delta Dunia (DOID) memperoleh perpanjangan kontrak dari Adaro Energy (ADRO).


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Juni 2012 mencapai US$ 16,69 miliar atau naik 10,71% ketimbang periode yang sama tahun 2011. Kepala BPS Suryamin mengungkapkan jika dibanding dengan Mei 2012 kinerja impor mulai melambat.

Buktinya, impor Juni melorot 2,05% ketimbang Mei 2012. "Penurunan impor ini terjadi pada impor migas dan non migas. Impor migas turun 2,58% sedangkan impor non migas turun 1,92%," jelasnya saat konferensi pers Selasa (1/8).

Dalam enam bulan pertama tahun ini, total ekspor tercatat sebesar US$ 96,41 miliar, atau naik 15,35%. Dari jumlah itu, impor non migas tercatat sebesar US$ 74,97 miliar atau naik 16,52%.

Impor mesin dan peralatan mekanik memiliki porsi impor terbesar yaitu sebesar US$ 13,96 miliar dan diikuti impor mesin dan peralatan listrik sebesar US$ 9,47 miliar.

Jika dilihat dari pangsa impornya, tiga negara utama asal impor non migas selama Januari - Juni 2012 adalah China dengan total impor US$ 14,49 miliar, Jepang sebesar US$ 11,78 miliar dan Thailand sebesar US$ 5,76 miliar. "Pangsa impor ketiga negara ini sebesar 42,72%," kata Suryamin.

Sementara itu impor non migas dari ASEAN sepanjang Januari - Juni 2012 mencapai US$ 16,18 miliar (21,59%) dan impor dari Uni Eropa sebesar US$ 6,68 miliar (8,91%).

Jika dilihat dari golongan penggunaan barang, Suryamin menuturkan sebagian besar barang impor merupakan bahan baku/ penolong dan barang modal. Sehingga, "Ini bisa mendorong industri di dalam negeri," ungkapnya.

Berdasarkan data BPS, porsi impor bahan baku/penolong selama Januari - Juni 2012 mencapai 72,89%, impor barang modal sebesar 20,1%, dan impor barang konsumsi sebesar 7,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×