kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Nilai impor Juni naik 10,71%


Rabu, 01 Agustus 2012 / 13:18 WIB
Nilai impor Juni naik 10,71%
ILUSTRASI. Melalui PT Bukit Makmur Mandiri, Delta Dunia (DOID) memperoleh perpanjangan kontrak dari Adaro Energy (ADRO).


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Juni 2012 mencapai US$ 16,69 miliar atau naik 10,71% ketimbang periode yang sama tahun 2011. Kepala BPS Suryamin mengungkapkan jika dibanding dengan Mei 2012 kinerja impor mulai melambat.

Buktinya, impor Juni melorot 2,05% ketimbang Mei 2012. "Penurunan impor ini terjadi pada impor migas dan non migas. Impor migas turun 2,58% sedangkan impor non migas turun 1,92%," jelasnya saat konferensi pers Selasa (1/8).

Dalam enam bulan pertama tahun ini, total ekspor tercatat sebesar US$ 96,41 miliar, atau naik 15,35%. Dari jumlah itu, impor non migas tercatat sebesar US$ 74,97 miliar atau naik 16,52%.

Impor mesin dan peralatan mekanik memiliki porsi impor terbesar yaitu sebesar US$ 13,96 miliar dan diikuti impor mesin dan peralatan listrik sebesar US$ 9,47 miliar.

Jika dilihat dari pangsa impornya, tiga negara utama asal impor non migas selama Januari - Juni 2012 adalah China dengan total impor US$ 14,49 miliar, Jepang sebesar US$ 11,78 miliar dan Thailand sebesar US$ 5,76 miliar. "Pangsa impor ketiga negara ini sebesar 42,72%," kata Suryamin.

Sementara itu impor non migas dari ASEAN sepanjang Januari - Juni 2012 mencapai US$ 16,18 miliar (21,59%) dan impor dari Uni Eropa sebesar US$ 6,68 miliar (8,91%).

Jika dilihat dari golongan penggunaan barang, Suryamin menuturkan sebagian besar barang impor merupakan bahan baku/ penolong dan barang modal. Sehingga, "Ini bisa mendorong industri di dalam negeri," ungkapnya.

Berdasarkan data BPS, porsi impor bahan baku/penolong selama Januari - Juni 2012 mencapai 72,89%, impor barang modal sebesar 20,1%, dan impor barang konsumsi sebesar 7,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×