kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Nilai impor Juni naik 10,71%


Rabu, 01 Agustus 2012 / 13:18 WIB
Nilai impor Juni naik 10,71%
ILUSTRASI. Melalui PT Bukit Makmur Mandiri, Delta Dunia (DOID) memperoleh perpanjangan kontrak dari Adaro Energy (ADRO).


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Juni 2012 mencapai US$ 16,69 miliar atau naik 10,71% ketimbang periode yang sama tahun 2011. Kepala BPS Suryamin mengungkapkan jika dibanding dengan Mei 2012 kinerja impor mulai melambat.

Buktinya, impor Juni melorot 2,05% ketimbang Mei 2012. "Penurunan impor ini terjadi pada impor migas dan non migas. Impor migas turun 2,58% sedangkan impor non migas turun 1,92%," jelasnya saat konferensi pers Selasa (1/8).

Dalam enam bulan pertama tahun ini, total ekspor tercatat sebesar US$ 96,41 miliar, atau naik 15,35%. Dari jumlah itu, impor non migas tercatat sebesar US$ 74,97 miliar atau naik 16,52%.

Impor mesin dan peralatan mekanik memiliki porsi impor terbesar yaitu sebesar US$ 13,96 miliar dan diikuti impor mesin dan peralatan listrik sebesar US$ 9,47 miliar.

Jika dilihat dari pangsa impornya, tiga negara utama asal impor non migas selama Januari - Juni 2012 adalah China dengan total impor US$ 14,49 miliar, Jepang sebesar US$ 11,78 miliar dan Thailand sebesar US$ 5,76 miliar. "Pangsa impor ketiga negara ini sebesar 42,72%," kata Suryamin.

Sementara itu impor non migas dari ASEAN sepanjang Januari - Juni 2012 mencapai US$ 16,18 miliar (21,59%) dan impor dari Uni Eropa sebesar US$ 6,68 miliar (8,91%).

Jika dilihat dari golongan penggunaan barang, Suryamin menuturkan sebagian besar barang impor merupakan bahan baku/ penolong dan barang modal. Sehingga, "Ini bisa mendorong industri di dalam negeri," ungkapnya.

Berdasarkan data BPS, porsi impor bahan baku/penolong selama Januari - Juni 2012 mencapai 72,89%, impor barang modal sebesar 20,1%, dan impor barang konsumsi sebesar 7,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×