kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naufal: cara kerja temuan saya mirip Solar Cell


Jumat, 12 Mei 2017 / 14:06 WIB
Naufal: cara kerja temuan saya mirip Solar Cell


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. Pemerintah pada tahun 2025 mendatang mesti memenuhi bauran energi baru dan terbarukan hingga 23% dari total energi yang dipakai dalam pembangkit listrik. Sejauh ini baru energi terbarukan yang dikembangkan oleh pemerintah sementara energi baru belum dikembangkan. Padahal, ada salah satu penemuan fenomenal dari remaja 15 tahun asal Aceh.

Remaja itu bernama Naufal Raziq yang menemukan energi listrik dari pohon kedodong (Spondias dulcia forst). Siswa kelas III Mts Negeri Langsa Lama, Kota Langsa, Nangroe Aceh Darusalam tersebut saat ini tengah mencari cara suapaya temuannya bisa lebih sempurna dan daya pemulihan (recovery) energi listrik dari pohon kedodong secara optimal. Saat ini energi yang dikeluarkan oleh pohon kedondong itu sudah bisa dinikmati untuk penerangan.

Namun memang perlu penyempurnaan lagi. "Saat ini energinya belum begitu stabil. Saya lakukan eksperimen dengan proses charging menggunakan baterai sebagai penyimpan daya sehingga energi dari pohon kedondong siang harinya dapat disimpan di baterei dan pada malamnya energinya dapat kembali digunakan untuk menghidupkan lampu,” ujar Naufal saat ditemui di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/5).

Adapun baterai yang dipakai juga bukan baterai komersial, melainkan Naufal buat sendiri dari berbagai bahan baku seng dan lainnya. Menurutnya, dengan memakai baterai maka sumber listrik yang dihasilkan dari kadar asam pohon kedondong tersebut akan tersimpan ke dalam baterai, sehingga aliran listrik dari baterai akan stabil jika digunakan untuk menerangi rumah.

Proses kerja dari penyimpanan melalui baterai ini mirip dengan penyimpanan sinar mataharai atau surya ke dalam alat solar cell atau PLTS. “Proses awalnya itu langsung dari pohon kedondong ke lampu, energinya tidak stabil dan lama kelamaan drop dan recovery secara alaminya lambat sekali, sekarang dari pohon ke baterai lalu ke lampu, ini edisi terbaru dari penemuan saya," imbuh dia percaya diri temuan ini bisa berhasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×