Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kelanjutan dari masa sewa pedagang, khususnya di lantai tiga pasar Tanah Abang Blok G akan diputuskan paling lambat pada bulan ini. Apakah akan tetap gratis selama enam bulan ke depan, seperti yang diinginkan kebanyakan pedagang, ataukah diterapkan sewa berbayar.
Manajer Pasar Blok G, Namen Suhadi, menuturkan, masih mempertimbangkan beberapa hal yang akan diambil dari masing-masing keputusan. Salah satunya aspek pengunjung yang datang.
"Kita tahu sendiri ya Pasar Blok G ini enggak terlalu ramai, terutama di lantai tiga. Kalau dirasa masih belum bisa ramai (pengunjung), bisa digratiskan lagi enam bulan ke depan," ujar Namen kepada Kompas.com, Senin (22/9/2014).
Namen menambahkan, ramainya pengunjung yang diharapkan terjadi di Pasar Blok G akan didukung oleh sarana dan prasarana yang ada di sana, yaitu eskalator, jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan Blok G dengan Blok F, dan akses langsung dari stasiun Tanah Abang menuju Blok G.
Untuk eskalator, Namen menyatakan, sudah selesai. Hal yang harus segera dilakukan yakni serah terima dengan vendor pembuat eskalator dan PD Pasar Jaya. Nantinya, eskalator tersebut juga akan dioperasikan sendiri oleh pihak PD Pasar Jaya, dengan pembekalan terlebih dahulu dari vendor terkait tata cara pemakaian dan perawatan.
Sedangkan JPO dan akses dari stasiun Tanah Abang belum dapat dirampungkan dalam tahun ini. Kedua proyek tersebut baru akan berjalan pada awal tahun 2015, dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2015.
Dari berbagai pertimbangan tersebut, kemungkinan pedagang akan kembali digratiskan selama enam bulan ke depan. Namun, hal ini masih dalam pertimbangan dari pihak manajerial Pasar Blok G.
"Kalau pedagang belum bisa menghasilkan, kan enggak bisa tarik bayaran juga. Kita berusaha supaya Blok G ini ramai. Kalau sudah banyak pendapatannya, baru kita tarik biaya sewa," tutur Namen.
Pedagang di lantai tiga Blok G yang tercatat telah ditutup dan tidak beroperasi sejumlah 430 kios, dari total 579 kios. Kebanyakan kios tersebut akhirnya ditutup karena pedagang yang telah beberapa kali diberikan surat peringatan tidak membuka atau berjualan, dan yang hanya buka tapi tidak ada pemiliknya.(Andri Donnal Putera)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News