Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Panen jagung mulai berlangsung.
Salah satu daerah yang panen jagung adalah di Tuban.
Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat panen jagung di Tuban telah mencapai 517 ha dan ditargetkan pada bulan Oktober 2015 ini lahan jagung yang akan panen mencapai 733 ha dengan tingkat produktivitas 9,2 ton per ha.
Produktivitas tersebut tergolong tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata produktivitas jagung hibrada sebesar 7 ton hingga 8 ton per ha.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini harga jagung di tingkat petani yang dijual ke pabrik cukup menggembirakan.
Menurutnya harga Rp 3.200 per kilogram (kg) adalah harga yang bagus bagi petani jagung.
Ia mengatakan bila produktivitas jagung nasional terus meningkat, maka ia akan mengendalikan impor jagung agar harga jagung lokal tidak jatuh akibat masuknya jagung impor.
"Kami pun memintan Bulog untuk menyerap jagung petani dengan harga yang menguntungkan. Seperti saat ini, harga jagung petani cukup tinggi, Rp 3.200 per kg," ujar Amran, Kamis (1/10).
Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Tuban Setia Budi menambahkan, terjadi peningkatan produksi jagung hibrida yang cukup drastis untuk saat ini.
Sebelumnya produksi jagung hibrida hanya mencapai 7 sampai 8 ton per ha, sedangkan sekarang mencapai 9,2 ton per ha.
Kendati begitu, ia mengaku khawatir dengan masuknya jagung impor karena bisa memukul harga jagung glokal.
Ia meminta Kemtan untuk mengendalikan impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News