kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai besok, BKPM rayu investor AS & Kanada


Minggu, 22 Mei 2016 / 14:05 WIB
Mulai besok, BKPM rayu investor AS & Kanada


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ingin memperbesar penanaman modal asing (PMA) dari Amerika Serika (AS) dan Kanada. Mulai 23-28 Mei, Kepala BKPM Franky Sibarani akan menggelar pemasaran investasi di dua negara itu.

Selama ini, AS dan Kanada menjadi fokus pemasaran investasi mengingat besarnya outward investment kedua negara tersebut.  Berdasarkan data FDI Market, sepanjang 2010-2015 Amerika Serikat menggelontorkan dana investasi ke terbanyak ke dunia sebesar USD$ 654 miliar.

"Yang masuk ke Indonesia sekitar 1%. Makanya, kami bekerjasama dengan perwakilan RI di AS dan Kanada, melakukan kegiatan pemasaran  untuk menarik investasi ke Indonesia,”ujar Kepala BKPM Franky Sibarai, melalui keterangan resmi, Minggu (22/5).

Tercatat, ada lima forum bisnis yang akan diselenggarakan, masing-masing di Washington DC, Salt Lake City, dan Los Angeles untuk AS, serta Toronto dan Montreal untuk Kanada. Selain itu, Kepala BKPM juga akan mengadakan pertemuan one on one dengan perusahaan-perusahaan di kedua negara  yang sudah mengindikasikan minat berinvestasi ke Indonesia, baik yang melakukan investasi baru maupun perluasan.

“Di Los Angeles kami akan mengadakan pertemuan dengan industri film Amerika yang tergabung dalam Motion Pictures Association (MPA)," ujar Franky.  Pengusaha film di AS kabarnya tertarik berinvestasi ke Indonesia setelah pemerintah membuka sektor perfilman bagi asing.

Di AS, Kepala BKPM juga dijadwalkan memaparkan kemudahan berbisnis di hadapan World Bank. Ini terkait dengan peringkat kemudahan berbisnis di negara-negara yang disurvei World Bank.

AS tergolong negara prioritas pemasaran investasi, Dari data yang dimiliki oleh BKPM pada tahun 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai US$ 893 juta terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen US$ 4,8 miliar terdiri dari 76 proyek.

BKPM pada tahun 2016 menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4% dari target tahun 2015 atau mencapai Rp 594,8 triliun. Realisasi ini dikontribusi dari PMA sebesar Rp 386,4 triliun atau naik 12,6% dari target PMA tahun lalu, serta dari PMDN sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4% dari target PMDN tahun lalu.  

Untuk mencapai target tersebut, BKPM pada  menetapkan 10 negara prioritas termasuk di antaranya Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, RRT, Timur Tengah, Malaysia, dan Inggris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×