Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyambut kabar baik, Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada Selasa (16/4).
Sebelumnya Lembaga tersebut juga mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada Baa2 dengan outlook Stabil pada 10 Februari 2022.
Perry menyampaikan, afirmasi rating Indonesia pada peringkat Baa2 dengan outlook stabil merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional atas stabilitas makroekonomi yang terjaga dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang positif.
“Kepercayaan dunia internasional ini didukung oleh kredibilitas kebijakan dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global yang meningkat,” tutur Perry melalui keterangan tertulisnya, Rabu (17/4).
Baca Juga: Moody's Pertahankan Peringkat Utang Indonesia di Level Invesment Grade
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Di samping itu, Bank Indonesia juga akan terus meningkatkan sinergi kebijakan dengan Pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Adapun dalam laporannya Moody’s Ratings disebutkan, peringkat tersebut berdasarkan ketahanan perekonomian Indonesia yang berkelanjutan, didukung oleh faktor struktural seperti sumber daya alam yang melimpah dan demografi yang kuat, sehingga mendukung pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil dan kuat.
“Hal ini juga didukung oleh kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati yang berfokus pada disiplin dan memastikan stabilitas makroekonomi,” mengutip laporan Moody’s Ratings, Selasa (16/4).
Baca Juga: Yield SUN 10 Tahun Melesat, Bagaimana Prospeknya hingga Akhir Tahun?
Akan tetapi Moody's memberikan catatan bahwa penyematan peringkat Baa2 ini masih menunjukkan kekuatan fiskal Indonesia yang relatif lemah.
Dalam hal ini Moody's menyoroti keterjangkauan utang yang sangat lemah, meski pemerintah sudah menjaga rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di bawah level negara-negara setingkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News