Reporter: Irma Yani | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pemerintah masih yakin tren kenaikan harga minyak mentah dunia saat ini tidak akan menyeret harga minyak mentah Indonesia (ICP) sehingga melebihi asumsi yang ditetapkan dalam APBN 2011.
Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan tren keneikan harga minyak masih dalam kendali. Hal itu membuat pemerintah optimis untuk tidak menaikan asumsi harga minyak yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2011. "Belum perlu sekarang. Itu bisa aja kondisi sesaat," katanya di Jakarta, Senin (6/12).
Kekhawatiran akan dampak harga minyak mentah dunia yang terus merangsek ke atas dipaparkan oleh Vice President Research PT Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere. Menurutnya harga minyak mentah dunia akan terus menanjak didorong oleh kenaikan bursa saham di Amerika Serikat (AS) dan regional termasuk pergerakan dollar.
"Jadi setiap saat dollar melemah, maka harga minyak cenderung naik," tandasnya. Hingga akhir tahun ini, Nico memperkirakan jika harga minyak mentah dunia terus naik, maka akan berada di level US$ 90 per barel hingga US$ 92 per barel.
JPMorgan Chase & Co meramalkan, rata-rata harga minyak dunia tahun depan merangkak ke level US$ 93 per barel. Jika demikian, ini lampu kuning bagi APBN. Pasalnya dalam APBN 2011 pemerintah mematok asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada US$ 80 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News