kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Meski harga pangan menanjak, inflasi bulan November makin jinak


Minggu, 02 Desember 2018 / 11:01 WIB
Meski harga pangan menanjak, inflasi bulan November makin jinak
ILUSTRASI. Aktivitas jual beli kebutuhan pokok di pasar tradisional


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksikan, inflasi pada November 2018 lebih rendah dibandingkan bulan lalu. Perkiraan dia, inflasi bulan November 2018 sebesar 0,19% month on month (mom), sedangkan inflasi tahunan diprediksi 3,15%. Adapun  inflasi inti diperkirakan 2,19%.

Di bulan Oktober 2018 lalu, inflasi tercatat sebesar 0,28%. Inflasi bulan November 2018, kata Josus, pendorongnya dari core inflation dan harga yang bergejolak.

Harga pangan naik di bulan November 2018. Tercatat harga beras naik 0,3% secara bulanan, harga telur ayam naik 10%, harga bawang merah naik 12,5% dan harga cabe rawit menanjak 1,9%. Kenaikan ini disebabkan permintaan yang tinggi menjelang hari raya Natal dan Tahun baru. Selain itu, faktor musim hujan juga berimbas pada hasil panen.

Untuk inflasi inti, kata Josua, pemicunya dari harga perumahan. Biaya bahan bangunan cenderung meningkat, namun bisa dibatasi dengan rupiah yang menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×