kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Menteri Rosan Ngadu ke Kapolri: Premanisme di Pabrik Bikin Negara Rugi


Selasa, 29 April 2025 / 15:10 WIB
Menteri Rosan Ngadu ke Kapolri: Premanisme di Pabrik Bikin Negara Rugi
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM dan CEO Danantara, Rosan Roeslani di Jakarta.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala BKPM Rosan Roeslani menegaskan, pemerintah menaruh perhatian serius terhadap isu premanisme yang marak terjadi di sejumlah kawasan industri, termasuk di pabrik BYD.

Ia mengatakan, praktik semacam ini dapat memberikan dampak negatif terhadap iklim investasi di Indonesia.

"Kami pun dapatin laporannya dan kami pun berkoordinasi dengan Kapolri dan juga dengan pemerintah daerah untuk memastikan hal-hal ini jangan terjadilah gitu. Karena ini memberikan dampak yang negatif ya terhadap investasi yang masuk," ujar Rosan kepada awak media di Jakarta, Selasa (29/4).

Baca Juga: Soal Gangguan Ormas di Pabrik BYD, Wamenperin: Mereka Bisa Atasi

Menurut Rosan, tindakan premanisme yang mengganggu operasional pabrik dan investor tidak bisa ditoleransi. Ia menyampaikan bahwa pemerintah telah mengambil langkah konkret untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

"Saya juga sudah perintahkan untuk semua laporan ini kita juga koordinasi langsung baik dari Kapolri, Kapolda, Kapolres, bahkan Kapolsek. Kami sudah berkoordinasi untuk memastikan hal-hal ini tidak boleh terjadi lagi," katanya

Rosan juga mengonfirmasi bahwa keluhan dari para investor memang sudah masuk terkait tindakan premanisme tersebut

“Ya, ada [aduan dari investor],” tegasnya.

Baca Juga: Investasi Rp 30 Triliun dari Korea Berpotensi Terhambat Gara-Gara Gangguan Ormas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×