kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri BUMN Erick Thohir keluarkan aturan baru: Sah BUMN pindahkan aset ke LPI


Sabtu, 17 April 2021 / 08:31 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir keluarkan aturan baru: Sah BUMN pindahkan aset ke LPI
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir keluarkan aturan baru tentang tata cata pemindahan aset BUMN ke LPI. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Untuk melempangkan jalan pemindahan aset Badan Usaha Milik Negara atau BUMN ke Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Invesment Authority (INA), Menteri BUMN Erick Thohir mengeluarkan aturan baru. 

Lewat Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-03/MBU/03/2021 yang merupakan perubahan ketiga atas Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-02/MBU/2010, Menteri BUMN Erick Thohir merevisi aturan tentang  Tatacara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN. 

Merujuk latar belakang aturan ini, Permen yang baru saja diterbitkan Menteri BUMN Erick Thohir ini merupakan amanah Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. UU Cipta Kerja mengharuskan adanya pemindahtanganan aset perseroan negara kepada soverign wealth fund, atau pengelola dana investasi yang bernama Lembaga Pengelola Investasi.

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2020 tentang LPI , pasal 58 juga menyebut bila terjadi perpindahan aset perseroan negara kepada LPI,  lembaga investasi itu memperoleh hak preferensi dengan mengedepankan prinsip kewajaran melalui penilaian harga wajar atas aset BUMN. 

Ini artinya, LPI berhak melakukan penilaian atas aset yang dipindahtangankan ke pengelola dana investasi negara itu. 

Mari kita cermati, tata cara penghapusbukuan dan pemindahtanganan aktiva tetap perusahaan negara kepada LPI yang terbaru. 

Berikut poin penting dalam aturan Menteri BUMN Erick Thohir itu:

Pertama, pasal 5 ayat 1: pemindahtanganan dengan skema penjualan aset dapat dilakukan bila memenuhi salah satu dari sejumlah persyaratan yang ditetapkan. Yakni

  • a. Secara teknis dan/atau ekonomis sudah tidak menguntungkan bagi BUMN bila tetap dipertahankan keberadaannya; 
  • b. Secara teknis dan/atau ekonomis terdapat alternatif atau pengganti lain yang lebih menguntungkan bagi BUMN;
  •  c. Peruntukkan bagi Kepentingan Umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan RUTR/RUTRWK yang telah disahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 
  • d. Diperlukan oleh kementerian atau lembaga Negara/Pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi kenegaraan atau pemerintahan; 
  • e. Bagian dari program restrukturisasi dan penyehatan BUMN;
  • f. Diperlukan oleh Lembaga Pengelola Investasi yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja baik secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan Patungan yang dibentuk Lembaga Pengelola Investasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi; atau 
  • g. Satu-satunya alternatif sumber dana bagi BUMN untuk kebutuhan yang sangat mendesak. 

Kedua, penjualan dilakukan sepanjang hal tersebut memberikan dampak yang lebih baik bagi BUMN. Adapun penjualan melalui penunjukan langsung hanya dapat dilakukan apabila memenuhi salah satu dan persyaratan sebagai berikut:

  • a. telah dilakukan penawaran terbatas sebanyak 2 (dua) kali namun tidak terjual; 
  • b. diperuntukkan bagi kepentingan umum; 
  • c. terdapat keadaan tertentu yang menyebabkan aktiva tetap hanya dapat dijual kepada satu pihak tertentu dan tidak memungkinkan dijual kepada pihak lain;
  • d. Rumah Dinas yang dijual kepada penghuni sah (apabila sudah ditetapkan untuk dijual kepada Penghuni Sah);
  •  e. Kendaraan Dinas yang dijual kepada pemakai sah (apabila sudah ditetapkan untuk dijual kepada pemakai sah); 
  • f. Penjualan dilakukan kepada BUMN lain atau anak perusahaan BUMN yang sahamnya 90% (sembilan puluh persen) atau lebih dimiliki oleh BUMN; 
  • g. Penjualan dilakukan kepada kementerian atau lembaga Negara/Pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi kenegaraan atau pemerintahan; atau
  •  h. Penjualan dilakukan kepada Lembaga Pengelola Investasi yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja baik secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan Patungan yang dibentuk Lembaga Pengelola Investasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi.

 
Ketiga
, ada penambahan pasal diantara Pasal 9 dan Pasal 10 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Perusahaan Patungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf f dan Pasal 9 huruf h merupakan perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Lembaga Pengelola Investasi atau perusahaan yang dikendalikan oleh Lembaga Pengelola Investasi. 

Dus dengan keluarnya aturan tertanggal 29 Maret 2021 ini, maka BUMN sepertinya dapat mengalihkan aset-asetnya ke LPI sepanjang memenuhi syarat di atas. 
Pun LPI dapat melakukan pengelolaan aset-aset BUMN yang sudah dipindahtangankan ke lembaga pengelola dana investasi milik Indonesia ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×