Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut perang antara Rusia dan Ukraina memang sangat berdampak terhadap perekonomian global. Namun, ia yakin, konflik dua negara itu tidak berdampak langsung terhadap realisasi investasi di Indonesia.
“Untuk energi, minyak dan gas, konstribusi kedua negara hampir 30% dunia, termasuk kita mengimpor bahan baku gandum untuk mi instan,” ujar Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan I 2022 melalui daring, Rabu (27/4).
Bahlil meyakini, perang Rusia-Ukraina tidak akan memberikan dampak langsung terhadap realisasi investasi di Indonesia. Hal ini dikarenakan Rusia tidak masuk 10 besar sebagai negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia.
“Saya punya keyakinan kita tidak akan terpengaruh besar karena mereka tidak termasuk dalam negara 10 besar penyumbang investasi di negara kita,” kata Bahlil.
Baca Juga: Ini Alasan Kementerian Investasi Cabut Izin Penggunaan Kawasan Hutan 15 Perusahaan
Berdasarkan data yang dilaporkan BKPM, Rusia menempati urutan ke-29 dengan nilai investasi sebesar US$ 4,8 juta di Indonesia. Sedangkan Ukraina menempati urutan ke-39 dengan nilai investasi sebesar US$ 0,6 juta.
Di sisi lain, Bahlil mengatakan, terdapat peluang yang dapat diambil dari perang Rusia-Ukraina guna mendorong realisasi investasi di Indonesia.
“Tetapi kita punya strategi, ada caranya juga. Jadi dalam dunia usaha itu setiap ada kondisi yang rumit disitu ada peluang, ini tinggal kecerdikan kita dalam memainkan. Mudah-mudahan kita doakan perang Ukraina dan Rusia bisa segera berakhir,” tandasnya.
Sebagai informasi, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal I-2022 sebesar Rp 282,4 triliun, tumbuh 28,5% year on year (yoy). Realisasi ini didomininasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 147,2 triliun atau tumbuh 31,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sementara, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 135,2 triliun atau tumbuh 25,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Realisasi Investasi Didominasi Modal Asing, Bahlil: Luar Negeri Sudah Mulai Nyaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News