kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Menperin: Pengusaha Harus Kurangi Margin Keuntungan


Senin, 19 Juli 2010 / 15:42 WIB
Menperin: Pengusaha Harus Kurangi Margin Keuntungan


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah menilai langkah pengusaha yang mengatrol harga terlalu tinggi akibat kenaikan tarif dasar listrik bisa jadi bumerang. Pasalnya, dunia usaha harus berhadapan dengan derasnya produk impor yang harganya lebih terjangkau.

"(Pengusaha) akhirnya harus berkompetisi dengan barang-barang impor yang sekarang relatif stabil harganya," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat usai rapat terbatas
perekonomian, Senin (19/7).

Menurut Hidayat, saat ini pengusaha sebaiknya memilih mengurangi sedikit marjin keuntungan ketimbang menaikan harga yang berakibat sulit berkompetisi dengan barang-barang impor. Dia menilai, langkah ini sekaligus bisa mengamankan pasar produk dalam negeri.

Yang jelas, mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri itu meminta PT PLN dan Kementerian ESDM komitmen dengan kenaikan tarif listrik bagi industri maksimal 18%. "Mulai Agustus ini billingnya dilakukan jangan keluar dari apa yang sudah disampaikan," katanya.

Kekhawatiran kenaikan harga barang dan jasa mencuat sejak tarif sterum naik 1 Juli lalu. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan agar pengusaha tidak menaikkan harga terlalu tinggi. Dia akan menindak pengusaha yang mengatrol harga di luar kewajaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×