kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Menkumham: Penyelesaian Yudisial Pelanggaran HAM Berat Bergantung pada Bukti-Bukti


Jumat, 13 Januari 2023 / 05:35 WIB
Menkumham: Penyelesaian Yudisial Pelanggaran HAM Berat Bergantung pada Bukti-Bukti


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (MenKumHAM) Yasonna Laoly mengatakan, penyelesaian yudisial dari pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat akan bergantung pada bukti-bukti yang ada.

"Itu kan nanti, tergantung data, bukti-bukti yang ada," kata Yasonna di Komplek Istana Kepresidenan, Kamis (12/1).

Ia menjelaskan, dalam penyelesaian HAM berat terdapat hal-hal yang tidak bisa dilanjutkan secara pro justicia. Namun hal itu tak berarti tidak akan diselesaikan.

"Ada hal-hal yang tidak bisa dilanjutkan pro justicia, tapi itu tak berarti ini tidak menyelesaikan," imbuhnya.

Baca Juga: Daftar 12 Pelanggaran HAM Berat yang Diakui dan Disesali Jokowi

Komitmen pemerintah dalam penyelesaian permasalahan HAM berat yakni dengan adanya Tim Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia (PPHAM). Adapun tim tersebut Yasonna mengatakan diisi oleh gabungan orang-orang yang kredibel.

"Ini sekarang kita non yudisial dulu. Ini kan yang membuat keputusan ini kan orang-orang yang sangat kredibel. Jadi saya kira kita yang pasti pemerintah sangat berkeinginan menyelesaikan itu," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa pelanggaran HAM yang berat telah terjadi pada berbagai peristiwa di Tanah Air.

“Dengan pikiran yang jernih dan hati yang tulus, saya sebagai Kepala Negara Republik Indonesia mengakui bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang berat memang terjadi di berbagai peristiwa,” ujar Presiden.

Baca Juga: Jokowi Akui 12 Peristiwa Pelanggaran HAM Berat yang Terjadi di Indonesia

Dalam hal ini, Presiden menyesalkan terjadinya pelanggaran HAM yang berat pada sejumlah peristiwa. Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan rasa simpati dan empati yang mendalam kepada para korban dan keluarga korban. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×