Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, ajang UKM Virtual Expo (UVO) 2021 dapat jadi wadah memperluas pasar ekspor produk UMKM hingga kemudian dapat membangkitkan perekonomian nasional. UKM Virtual Expo 2021 merupakan ajang pameran virtual produk UMKM yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Bank Jateng.
“Penyelenggaraan UKM Virtual Expo di tengah pandemi Covid-19 ini sangat baik untuk mendorong agar omzet UMKM naik karena sekarang eranya digital,” kata Teten dalam siaran pers pada Selasa (16/2).
Teten juga berharap, penyelenggaraan pameran virtual tersebut dapat lebih sukses dibandingkan ajang serupa tahun lalu, yang berhasil membantu pemasaran produk UKM ke seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri seperti Jepang, Singapura, Malaysia, Qatar, Hongkong, Macau, Belanda, Irak, Australia, Turki, dan India.
Terkait potensi ekonomi Jawa Tengah, Teten mengatakan, nilai neraca perdagangan pada Oktober 2020 mengalami surplus sebesar US$ 17,44 juta yang dipicu oleh surplus sektor non migas. Surplus menunjukkan sisi permintaan mengalami kenaikan sehingga meningkatkan produksi UMKM dan menciptakan lapangan kerja.
Baca Juga: Kemasan lokal laris manis, pelanggan di sejumlah sektor harus inden 3-4 bulan
Lebih lanjut, produk makanan dan minuman merupakan salah satu sektor penyelamat UMKM. Data BPS menunjukkan pada tahun 2020 Industri makanan dan minuman tetap bertumbuh 1,66% (yoy) didukung oleh produksi padi dan permintaan CPO.
“Jawa Tengah memiliki banyak UMKM yang unggul dan berpotensi untuk bisa kita terus kembangkan,” imbuh Teten.
Kemudian, platform digital juga dinilai akan cukup membantu dalam membuka market digital terutama untuk produk groceries seperti sayuran dan buah-buahan yang membutuhkan waktu cepat untuk bisa sampai ke konsumen.
Teten mengajak semua pihak untuk fokus pada pelaksanaan dan pengawasan program yang mendukung UMKM. Di antaranya kemudahan untuk pelaku usaha yang diatur UU Cipta Kerja atau dukungan pada program Belanja Kementerian dan Lembaga sebesar 40% untuk UMKM.
“Untuk memperbesar kapasitas UMKM berkontribusi dalam ekspor nasional, kami mendorong UMKM masuk ke sektor formal, mendorong pengelolaan UMKM berkoperasi dan berkelompok dalam skala ekonomis,” ujarnya.
Pemerintah juga mendorong pengembangan UMKM berbasis komoditi unggulan, sehingga lebih mudah masuk ke dalam rantai pasok global termasuk dengan meningkatkan UMKM masuk ke dalam ekosistem digital. “Inilah di antara prioritas kami untuk mendukung UMKM kita naik kelas dan go global,” katanya.
Selanjutnya: Insentif pajak mobil menjadi stimulus bagi masyarakat menengah-atas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News